top of page

Collaborative Marketing: Definisi, Kelebihan, Contoh, & Tipsnya!


Collaborative Marketing: Definisi, Kelebihan, Contoh, dan Tipsnya!

Di zaman seperti sekarang ini, collaborative MarketingĀ sudah menjadi tren yang semakin populer dari hari ke hari di kalangan pelaku bisnis. Strategi ini sendiri dinilai jitu untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan membantu brand-mu dikenal banyak orang.


Ingin tahu seperti apa collaborative marketingĀ bisa meningkatkan bisnismu? Ayo, simak definisi, kelebihan dan kekurangan, contoh, serta tips collaborative marketingĀ yang tepat lewat informasi dari tim Smartven berikut ini!Ā 



Apa Pengertian Collaborative Marketing?

Collaborative marketingĀ adalah suatu strategi pemasaran yang banyak digunakan di mana dua atau lebih perusahaan maupun brandĀ terlibat dalam kerja sama untuk mencapai tujuan dan saling memperkuat usaha pemasaran mereka.


Di sini, perusahaan maupun brandĀ dengan pihak lain bisa berbagi sumber daya, mulai dari pengetahuan, anggaran, skillĀ atau keterampilan, hingga audiens untuk meraih hasil atau keuntungan yang lebih baik.


Apa Bedanya dengan Co-Branding?

Selama ini, banyak orang yang menganggap bahwa collaborative marketingĀ sama dengan co-branding. Akan tetapi, kedua hal itu sebenarnya berbeda, lho. Lantas, apa bedanya collaborative marketingĀ dengan co-Branding?


Walau termasuk dalam strategi collaborative marketing, co-brandingĀ sebenarnya lebih dalam lagi dari sekadar collaborative marketing.Ā 


Bila collaborative marketingĀ hanya fokus pada pemasaran bersama, co-brandingĀ lebih fokus pada penciptaan produk atau layanan baru yang unik dan menarik bagi konsumen.


Merek atau perusahaan yang terlibat dalam proyek co-brandingĀ akan berbagi keuntungan dan risiko dari produk atau layanan baru yang diluncurkan secara bersama.


Di sisi lain, perusahaan yang menjalankan strategi collaborative marketingĀ tetap mempertahankan identitas merek atau produknya sendiri, walau saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama-sama menguntungkan kedua pihak.


Apa Saja Jenis Collaborative Marketing?

Ada banyak jenis collaborative marketingĀ yang sudah dipakai dalam industri. Untuk memudahkan, kamu bisa melihat collaborative marketingĀ berdasarkan cakupan dan bentuk kegiatan. Berikut penjelasan lengkapnya!


Berdasarkan Cakupan

Jika dilihat dari cakupan pasarnya, collaborative marketingĀ terbagi menjadi kolaborasi lintas industri dan kolaborasi niche. Begini penjelasannya!


Kolaborasi Lintas Industri

Jika dilihat dari namanya, kolaborasi lintas industri adalah bentuk kerja sama pemasaran yang melibatkan dua atau lebih perusahaan maupun brand dari sektor yang berbeda.Ā 


Jenis ini sering kali mengejutkan dan menarik perhatian konsumen karena menawarkan kombinasi yang unik dan inovatif.


Kolaborasi Niche

Sementara itu, kolaborasi nicheĀ adalah bentuk kerja sama yang lebih fokus pada segmen pasar yang spesifik. Merek atau perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi ini mempunyai target audiens yang serupa atau saling melengkapi.


Baik kolaborasi lintas industri maupun kolaborasi niche, keduanya sama-sama punya potensi yang besar untuk meningkatkan kinerja pemasaran suatu merek. Pemilihan jenis kolaborasi pun sejatinya bergantung pada tujuan bisnis, target audiens, dan sumber daya yang tersedia.



Berdasarkan Bentuk Kegiatan

Selain dari cakupan pasarnya, collaborative marketingĀ juga terbagi lagi berdasarkan bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan. Ini dia jenis-jenis collaborative marketingĀ berdasarkan bentuk kegiatannya!


Content Collaboration

Menjadi salah satu jenis collaborative marketing, content collaborationĀ adalah bentuk kerja sama di mana dua atau lebih merek maupun perusahaan bekerja sama untuk menciptakan konten.


Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan engagement, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.Ā 


Jenis ini sendiri banyak dikemas dalam bentuk kegiatan podcast, blog post, infografis, hingga video kampanye maupun tutorial bersama.


Product Collaboration

Berbeda dari content collaboration, product collaborationĀ sendiri merupakan bentuk collaborative marketingĀ di mana dua perusahaan maupun merek atau lebih menciptakan layanan atau produk baru yang unik.


Product collaborationĀ pun memiliki tujuan tersendiri, yaitu untuk menciptakan produk atau layanan yang inovatif dan menarik, serta memperluas basis pelanggan.


Event Collaboration

Selain content collaborationĀ dan product collaboration, event collaborationĀ juga termasuk dalam jenis collaborative marketing. Event collaborationĀ adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih perusahaan maupun merek dengan mengadakan acara atau kegiatan bersama.


Jenis ini sendiri memiliki tujuannya, yaitu untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi konsumen, meningkatkan brand awareness, dan memperkuat hubungan dengan komunitas.


Selama ini, event collaborationĀ sudah banyak dilakukan lewat pengadaan pop-up store, workshop, hingga acara peluncuran suatu produk atau layanan yang turut melibatkan konsumen.


Promosi Bersama

Terakhir, collaborative marketingĀ juga bisa dilakukan lewat promosi secara bersama. Di sini, dua perusahaan maupun merek atau lebih terlibat dalam kerja sama untuk menawarkan promosi yang menarik kepada konsumen.


Adapun tujuan dari promosi bersama ini adalah untuk meningkatkan penjualan, menarik pelanggan baru, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.


Contoh promosi bersama adalah giveawayĀ berhadiah menarik, diskon bundlingĀ berupa penawaran diskon khusus untuk pembelian produk dari kedua brand, hingga program loyalitas berupa pelanggan bisa mengumpulkan poin dan mendapatkan saat berbelanja kedua merek.


Kelebihan Collaborative Marketing

Selain definisi dan jenis, kamu juga perlu mengetahui kelebihan collaborative marketingĀ sebelum melakukannya dengan merek maupun perusahaan lain. Lewat kelebihan ini, kamu bisa mendapatkan manfaat collaborative marketing.


Adapun kelebihan collaborative marketing, antara lain:


Membuka Peluang Pasar Baru

Kegiatan collaborative marketingĀ ternyata bisa membantu kamu memasuki pasar baru atau segmentasi pasar yang sebelumnya tidak pernah terjangkau sama sekali.


Lewat pemanfaatan keahlian dan pengetahuan dari mitra yang terlibat dalam kerja sama, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk semakin memperluas wilayah cakupan geografis dan demografi yang berbeda.


Membagi Sumber Daya, baik Biaya hingga Karyawan

Collaborative marketingĀ juga memungkinkan perusahaan atau merek yang terlibat dalam perjanjian kerja sama dapat membagi sumber daya mereka. Pembagian ini bisa dalam bentuk biaya pemasaran seperti anggaran, hingga karyawan untuk menjalankan pemasarannya.


Ini tentu menjadi keuntungan bagi perusahaan atau merek yang bekerja sama. Pasalnya, collaborative marketingĀ dapat mengurangi beban keuangan dan saling memaksimalkan efisiensi sumber daya yang ada.



Memperkuat Kredibilitas

Kamu bisa memperkuat kredibilitas dan kepercayaan pelanggan atas merekmu melalui kolaborasi yang dilakukan bersama perusahaan atau brandĀ terkenal dan berpengaruh dalam bidang industri yang kamu tekuni.


Pasalnya, kegiatan collaborative marketingĀ bisa memberikan dorongan yang signifikan dalam membangun rasa kepercayaan konsumen.


Kekurangan Collaborative Marketing

Collaborative marketingĀ ternyata tidak lepas dari kekurangannya. Kegiatan collaborative marketingĀ punya kesulitan yang bisa saja dijumpai oleh siapa pun, termasuk brandĀ atau perusahaan besar maupun kecil atau baru merintis sekalipun.


Ini kekurangan collaborative marketingĀ yang perlu kamu ketahui!


Sulit dalam Sinkronisasi

Dalam dunia collaborative marketing, koordinasi antara perusahaan atau brandĀ yang berbeda bisa menjadi tantangan, terlebih lagi pada jenis kolaborasi lintas industri.


Bila dirincikan, perbedaan ini bisa beragam, mulai dari tujuan, strategi, budaya perusahaan, hingga kebijakan internal. Apabila kesulitan ini tidak ada titik temunya, maka bisa menghambat keselarasan dan kemajuan dalam kolaborasi.


Sulit Mengukur Kontribusi

Mengukur skala kontribusi dalam collaborative marketingĀ ternyata juga bisa menjadi bagian yang sulit.Ā 


Pasalnya, mengidentifikasi besaran kontribusi dari masing-masing pihak atas kesuksesan pemasaran kolaboratif bisa menjadi hal yang rumit atau bahkan ambigu bagi pihak-pihak yang terlibat.Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā 


Contoh Collaborative Marketing

Selama ini, sudah ada banyak contoh collaborative marketingĀ yang dilakukan oleh perusahaan atau merek ternama. Kamu mungkin pernah melihat beberapa contohnya, tetapi mungkin saja tidak tahu kalau itu termasuk collaborative marketing.


Yuk, kenali lebih dekat contoh collaborative marketingĀ di bawah ini!


Chitato x Indomie Goreng

Chitato x Indomie Goreng

Salah satu contoh collaborative marketingĀ terkenal adalah Chitato x Indomie Goreng. Kolaborasi ini berhasil menarik perhatian banyak orang karena tak sedikit yang penasaran dengan cita rasa Indomie Goreng yang sudah terkenal pada keripik kentang khas dari Chitato.


Setelah sukses dengan kolaborasi ini, mereka juga berkolaborasi lagi dalam menghadirkan Chitato Lite Ayam Bawang.Ā 


Kerja sama yang terjalin antara dua merek besar ini tak hanya meliputi co-brandingĀ saja, tetapi juga kampanye periklanan, serta pengembangan produk kolaborasi.


Samsung x BTS

Samsung S20 kolaborasi dengan BTS

Beberapa tahun lalu, Samsung lewat lini smartphone-nya sempat bekerja sama dengan grup KPop BTS. Kolaborasi itu menghadirkan sebuah smartphoneĀ Samsung Galaxy S20 BTS Edition yang berhasil menarik perhatian publik, terutama penggemar KPop.


Perfume Republic x Kokumi

Vending machine Perfume Republic x Kokumi

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan brandĀ parfum lokal, Perfume Republic. Beberapa waktu lalu, mereka sempat melakukan kolaborasi bersama Kokumi lewat produk parfum yang bernama Unicorn SparksĀ dengan tema pink-ungu.


Menariknya, kerja sama mereka tidak hanya sebatas co-brandingĀ saja, tetapi juga co-marketingĀ pada acara peluncurannya.Ā 


Berbeda dari brandĀ lain, Perfume Republic x Kokumi memilih untuk melakukan peluncuran lewat vending machine. Hasilnya, kegiatan ini ternyata sukses menarik atensi banyak pengunjung, lho.


Vending machine Perfume Republic x KokumiĀ sempat diletakkan di Central Park Mall, Jakarta Barat, pada 11-24 Desember 2023.Ā 


Lewat mesin ini, pengunjung bisa mencoba peruntungan untuk mendapatkan freebiesĀ dari Kokumi berisi reusable strawsĀ atau alat makan dengan membayar Rp1 atau mencoba mystery boxĀ yang berisi vial parfum seharga Rp50.000.


Menggunakan vending machine untuk collaborative marketingĀ adalah cara yang menarik. Pasalnya, vending machine bisa menjadi platform untuk meluncurkan produk kolaborasi, memberikan sampel produk gratis kepada konsumen, dan menjadi media iklan yang unik.


Selain itu, vending machine juga sangat fleksibel untuk dijadikan media collaborative marketingĀ karena dapat digunakan untuk memajang berbagai jenis produk, seperti aksesoris, perlengkapan olahraga, tiket event, makanan dan minuman, parfum, serta masih banyak lagi.


Mau seperti Perfume Republic x Kokumi yang memakai vending machine sebagai alat collaborative marketing? Yuk pelajari lebih dulu seputar vending machine lewat artikel #smartvenpedia. Klik tombol di bawah ini untuk mempelajarinya!



Jika ingin langsung bertanya seputar vending machine, silakan klik tombol di bawah ini untuk memulai konsultasi gratis bersama tim Smartven!



Tips Melakukan Collaborative Marketing

Melakukan collaborative marketingĀ memang tidak bisa sembarangan dan asal begitu saja. Demi menghindari kegagalan, kamu wajib mengetahui lebih dulu dan mengikuti tips melakukan collaborative marketingĀ berikut ini:


Menentukan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Menentukan tujuan menjadi tahap awal yang wajib kamu lakukan lebih dulu. Di sini, kamu harus menentukannya secara jelas dan terukur.Ā 


Kamu bisa mulai mencari tahu dulu tujuanmu secara umum dalam melakukan kolaborasi. Apakah kolaborasi itu untuk meningkatkan brand awareness, penjualan, atau menjangkau audiens baru?


Setelah itu, kamu baru menentukan tujuan secara khusus dari kegiatan kolaborasi yang ingin kamu lakukan.Ā 


Pada tahap ini, kamu bisa menentukan tujuan secara spesifik seperti peningkatan jumlah followersĀ di media sosial hingga target persentase peningkatan penjualan setelah melakukan kolaborasi untuk mengukur indikator keberhasilannya.


Memilih Mitra yang Tepat

Langkah berikutnya, kamu bisa mulai memilih mitra yang tepat untuk berkolaborasi. Ingat, tak semua mitra bisa kamu ajak kerja sama untuk collaboration marketing.


Supaya tepat, kamu perlu memastikan dulu nilai merek dari mitra sejalan dengan brandĀ milikmu, memilih mitra yang memiliki target audiens yang saling melengkapi, mempertimbangkan ukuran bisnis mitra, hingga memastikan reputasi dari mitra.


Membuat Perjanjian yang Jelas

Dalam melaksanakan collaborative marketing, kamu juga perlu membuat perjanjian yang jelas dengan mitra terkait. Di sini, kamu bisa menentukan secara jelas apa yang akan dilakukan masing-masing pihak dalam kerja sama tersebut.


Selain itu, kamu bisa membuat jadwal yang realistis untuk setiap tahapan, menentukan besaran biaya yang akan dibagi, hingga menentukan kondisi-kondisi yang bisa membuat pemutusan kerja sama. Pastikan semuanya disepakati oleh kedua belah pihak, ya.


Melakukan Evaluasi Kinerja

Last but not least, jangan lupa untuk melakukan evaluasi kinerja. Kamu bisa mengumpulkan data tentang kinerja kolaborasi secara berkala lebih dulu sebelum melakukan evaluasi.


Jika sudah ada data, kamu bisa melakukan analisis untuk mengidentifikasi apa saja yang perlu ditingkatkan lagi dalam kolaborasi tersebut. Setelah itu, buatlah laporan evaluasi untuk mengukur keberhasilan kolaborasi.


Itulah rangkuman informasi seputar collaboration marketingĀ yang wajib untuk kamu ketahui. Lewat informasi di atas, kamu bisa tahu lebih dekat tentang collaboration marketingĀ mulai dari definisi, jenis, kelebihan dan kekurangan, contoh, hingga tips jitunya.


Suka dengan artikel yang membahas tentang marketing? Kamu bisa menemukan lebih banyak artikel marketing lainnya lewat blog resmi Smartven.


Tak hanya itu saja, kamu juga bisa menemukan segudang informasi bermanfaat lainnya lewat situs resmi Smartven, Instagram, dan kanal YouTube. Sampai bertemu lagi!

Comments


Baca Blog Lainnya

bottom of page