top of page

Brand Preference: Arti, Manfaat, Strategi, dan Indikatornya!


Brand Preference: Arti, Manfaat, Strategi, dan Indikatornya!

Di era digital seperti sekarang yang serba cepat, kebanyakan konsumen sudah dihadapkan dengan ribuan pilihan brand yang menawarkan berbagai jenis produk dan jasa beragam. Di sinilah peran brand preference bekerja.


Brand preference merupakan kecenderungan konsumen memilih satu di antara banyak merek. Berangkat dari situ, kamu sebagai pebisnis baik pemula maupun yang sudah expert perlu memahami lebih dalam tentang brand preference.


Yuk, ketahui arti, manfaat, strategi, dan indikator brand preference melalui artikel yang sudah tim Smartven siapkan di bawah ini!



Apa Definisi Brand Preference?

Brand preference adalah preferensi atau kecenderungan yang timbul dalam diri konsumen untuk salah satu dari banyaknya merek tertentu dalam kategori produk yang sama.


Pertimbangan atau informasi yang diterima oleh customer itulah yang akan mempengaruhi pola pembelian suatu produk, sehingga muncul brand preference pada konsumen.


Selain itu, brand preference pada konsumen juga bisa terbentuk dari kualitas produk yang ditawarkan suatu brand, emotional connection konsumen dengan brand tersebut, hingga brand image.


Apa Manfaat dari Brand Preference?

Brand preference yang muncul pada konsumen ternyata juga dapat memberikan manfaat tersendiri bagi brand tersebut, dari mulai membangun loyalitas konsumen hingga meningkatkan penjualan. Mari, kenali berbagai manfaat dari brand preference berikut ini!


Membangun Loyalitas Konsumen

Perlu kamu ketahui, konsumen yang sudah memiliki preferensi tersendiri terhadap sebuah brand cenderung akan menjadi pelanggan setia di kemudian hari. Nantinya, mereka akan terus tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan brand dalam jangka waktu yang panjang.


Memperkuat Posisi Brand di Pasar

Lantaran sudah menjadi pilihan konsumen, maka brand tersebut nantinya akan memiliki posisi yang kuat di pasaran. Dengan begitu, mereka akan lebih sulit untuk ditandingi oleh para pesaing yang memiliki produk serupa.


Terlebih lagi, konsumen yang sudah merasa nyaman dan cocok dengan produk dari suatu brand akan cenderung lebih sukar untuk dipengaruhi oleh penawaran menarik dari kompetitor lain.


Meningkatkan Penjualan

Brand preference memang akan membuat konsumen akan cenderung untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan suatu brand secara berulang. Inilah yang akan membuat penjualan produk brand tersebut meningkat.



Apa Perbedaan Brand Preference dengan Brand Equity dan Brand Recognition?

Sebagai seorang pebisnis, kamu harus tahu perbedaan antara brand preference, brand equity, dan brand recognition. Ketiganya memang memiliki sejumlah perbedaan.


Brand equity adalah nilai yang melekat pada suatu brand. Nilai tersebut meliputi brand awareness, brand association, loyalitas pelanggan, dan brand perception. 


Sederhananya, brand equity merupakan nilai tambah yang dapat membuat brand unik, berbeda, dan berharga bagi konsumen.


Sementara itu, brand preference sendiri merupakan bagian dari brand equity dan menjadi salah satu komponen yang turut membentuk nilai dari suatu brand. 


Inilah yang nantinya membuat konsumen memiliki preferensi atau kecenderungan tersendiri untuk memilih satu merek daripada merek lainnya.


Di sisi lain, brand recognition merupakan kesadaran konsumen atas keberadaan suatu brand. Singkatnya, konsumen sudah mengenal dan mengetahui kehadiran brand tersebut.


Nah, brand preference melibatkan langkah yang lebih dalam setelah konsumen mengenal produk dari brand tersebut. 


Pasalnya, konsumen yang sudah sadar terhadap kehadiran suatu brand akan membuat mereka mulai membandingkan dan memilih brand tersebut daripada brand lainnya di pasaran.


Strategi Meningkatkan Brand Preference

Saat ini, sudah ada banyak strategi yang bisa dilakukan oleh kamu untuk meningkatkan brand preference agar semakin banyak orang memilih produk dari brand-mu daripada kompetitor lainnya.


Berikut beberapa strategi meningkatkan brand preference yang bisa kamu ikuti!


Membangun Brand Awareness

Membangun brand awareness sebagai strategi meningkatkan brand preference

Strategi pertama yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan brand preference adalah membangun brand awareness.


Strategi yang satu ini kamu bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menciptakan konten yang menarik atensi atau perhatian publik, melakukan kolaborasi dengan influencer ternama di kalangan masyarakat, atau bahkan mengadakan event menarik.


Membentuk Brand Image yang Positif

Membentuk brand image yang positif sebagai strategi meningkatkan brand preference

Berikutnya, jangan lupa untuk membangun dan membentuk brand image yang positif terhadap brand milikmu sendiri.


Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan storytelling yang kuat terhadap brand, menciptakan desain menarik yang berbeda dari kompetitor lain, hingga memilih endorser atau orang yang meng-endorse produkmu secara tepat. 


Memberikan Pengalaman yang Menyenangkan

Memberikan pengalaman yang menyenangkan sebagai strategi meningkatkan brand preference

Pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan memuaskan juga dapat meningkatkan brand preference di benak konsumen. Oleh karena itu, strategi dengan menghadirkan pengalaman yang berkesan juga dapat kamu lakukan.


Pada strategi ini, kamu bisa memberikan pelayanan kepada konsumen secara cepat dan responsif. Selain itu, kamu juga bisa menghadirkan program loyalitas menarik yang membuat pelanggan dapat tertarik dan mengingat brand milikmu. 


Membangun Distribusi yang Luas

Crescent Label membangun distribusi yang luas dengan vending machine sebagai strategi meningkatkan brand preference

Selanjutnya, kamu juga perlu membangun distribusi produk dari brand-mu secara luas. Pasalnya, semakin luas produk didistribusikan akan membuat semakin banyak orang melihat, mengetahui, tertarik, dan bahkan bisa menjadi pelanggan setia.


Strategi distribusi produk bisa dilakukan melalui berbagai saluran, baik secara online maupun offline seperti melalui vending machine. Yups, vending machine sekarang juga bisa digunakan sebagai saluran distribusi untuk produk.


Menggunakan vending machine sebagai saluran distribusi produk memiliki berbagai keunggulan dan keuntungan untuk brand. 


Pertama, vending machine tidak membutuhkan space besar untuk memasarkan produk. Ini jelas berbeda dengan warung konvensional yang butuh space besar.


Selain itu, vending machine juga tergolong merupakan alat yang fleksibel untuk dipindah-pindahkan, tidak membutuhkan banyak karyawan dari segi operasionalnya, dan dapat beroperasi selama 24 jam non-stop.


Crescent Label menjadi brand hijab yang memiliki ide untuk menggunakan vending machine sebagai saluran distribusi untuk menyalurkan produk yang mereka jual kepada konsumen.


Kehadiran vending machine pun memudahkan konsumen karena mereka bisa langsung mendapatkan produk hijab dari Crescent Label dengan melakukan transaksi secara cepat melalui vending machine. 


Enggak pakai waktu lama, produk hijab pun siap mereka dapatkan secara langsung dari vending!

Cerita lebih lengkap tentang Crescent Label yang menggunakan vending machine sebagai media distribusi produk dapat dibaca dengan klik tombol di bawah ini!



Kamu juga bisa seperti Crescent Label yang memanfaatkan vending machine untuk distribusi produk, lho! Yuk pelajari lebih detail tentang vending machine melalui artikel #smartvenpedia!



Meningkatkan Kualitas Produk

Meningkatkan kualitas produk sebagai strategi meningkatkan brand preference

Untuk dapat meningkatkan brand preference di benak konsumen, maka kamu juga perlu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dari brand-mu. Meningkatkan kualitas ini juga bisa dilakukan dengan melakukan inovasi terhadap produk sendiri.


Inovasi produk inilah yang akan menolong brand milikmu tetap relevan dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin hari terus berubah. Dengan demikian, akan semakin banyak konsumen yang tertarik dan memilih produkmu di kemudian hari.


Mengedukasi Audiens

Mengedukasi audiens sebagai strategi meningkatkan brand preference

Jangan lupa pula untuk memberikan informasi yang edukatif dan bermanfaat bagi konsumen tentang produk dari brand milikmu. Informasi ini pun dapat disebar dengan berbagai cara, seperti melalui postingan media sosial yang menarik hingga mengirimkan email marketing.


Nantinya, informasi yang dapat dipercaya tersebut akan menaikkan preferensi konsumen terhadap produkmu. Inilah yang akan meningkatkan penjualan terhadap produk yang dihasilkan dari brand punya kamu.


Membangun Komunitas

Membangun komunitas sebagai strategi meningkatkan brand preference

Community atau komunitas tanpa disadari ternyata juga turut mempengaruhi brand preference dari suatu brand. Oleh karena itulah, penting membangun komunitas sebagai bentuk menjalankan strategi meningkatkan brand preference.


Di era digital seperti sekarang ini, kamu bisa membangun komunitas dengan mudah. Ini bisa dilakukan melalui media sosial, forum online yang memungkinkan adanya interaksi dua arah, hingga menggelar acara secara offline yang menarik.


Indikator dalam Brand Preference

Untuk memahami lebih dalam tentang brand preference, kamu juga wajib mengenali indikator yang ada dalam brand preference. Tercatat, ada empat indikator dalam brand preference yang wajib kamu ketahui.


Tingkat Kesetiaan Konsumen

Tingkat kesetiaan konsumen selama ini sudah menjadi tolok ukur yang amat penting untuk mengetahui seberapa kuat dan besarnya preferensi konsumen terhadap brand. Semakin tinggi tingkat kesetiaan konsumen, maka akan semakin kuat preferensi merek di hati konsumen.


Tingkat kesetiaan konsumen sendiri bisa dilihat dari seberapa sering mereka membeli produk dari brand milikmu secara berulang. Selain itu, kamu juga bisa mengukur dari jangka waktu konsumen menjadi pelanggan setia brand-mu.


Willingness To Pay

Bagi kamu yang belum tahu dan masih awam, willingness to pay (WTP) merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh sebuah brand.


Konsep ini memang memiliki kaitan yang erat dengan brand preference karena semakin tinggi willingness to pay konsumen terhadap suatu brand, maka akan membuat preferensi mereka terhadap brand tersebut menjadi semakin lebih kuat.


Net Promoter Score (NPS)

Selain WTP, indikator brand preference juga dapat diukur dengan net promoter score (NPS). Ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan pelanggan akan merekomendasikan produk dari brand milikmu kepada orang lain.


Kamu harus tahu, skor NPS yang tinggi akan menunjukkan bahwa pelanggan sangat puas dan loyal terhadap produk dari brand-mu. Inilah yang akan membuat mereka kemungkinan akan menyarankan orang lain untuk mencoba produkmu.


Word of Mouth (WoM)

Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan kekuatan word of mouth (WoM) atau pemasaran mulut ke mulut.


Jenis pemasaran ini memungkinkan pelanggan merekomendasikan produk dari brand-mu kepada orang terdekat seperti teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Mereka yang melakukan WoM menunjukkan tingkat kepuasan dan loyalitas yang tinggi terhadap produkmu.


Selama ini, WoM telah dianggap sebagai bentuk pemasaran yang paling efektif karena berasal dari sumber yang dianggap netral serta berdasarkan pengalaman nyata oleh penerima informasi tersebut.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Preference

Sepertinya kurang lengkap jika kamu belum mengetahui faktor yang mempengaruhi brand preference. FYI, memang ada berbagai faktor yang mempengaruhi brand preference di benak publik. Kira-kira apa saja faktor tersebut? 


Kualitas Produk

Faktor pertama yang mempengaruhi brand preference adalah kualitas produk. Kamu harus tahu, kualitas produk yang bagus, konsisten, dan melebihi ekspektasi akan dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pada konsumen.


Jadi, jangan sampai lupa untuk memperhatikan kualitas produk terhadap barang dari brand-mu sendiri, ya!


Harga

Selain kualitas produk, harga ternyata juga turut memainkan peran penting yang dapat mempengaruhi brand preference. Bisa dibilang, harga ini adalah lebih dari sekadar angka yang ditawarkan oleh suatu brand.


Pasalnya, harga sering kali menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk memilih suatu produk atau jasa yang ditawarkan dari sebuah brand. Terlebih lagi, kebanyakan konsumen selama ini cenderung memilih merek yang menawarkan nilai terbaik dari yang lain.


Desain dan Kemasan

Desain dan kemasan dari sebuah produk juga dapat mempengaruhi brand preference konsumen. Hal itu karena desain dan kemasan yang menarik serta inovatif dari sebuah produk akan membuatnya tampak jauh berbeda dan unik dari kompetitor.


Inilah yang akan membawa kesan pertama yang positif bagi konsumen, sehingga mereka akan tertarik terhadap produk yang ditawarkan brand tersebut.


Brand Image

Persepsi dari konsumen terhadap kepribadian suatu merek memang akan mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu, penting bagi kamu sebagai pebisnis untuk membangun brand image yang kuat untuk brand-mu.


Sebagai informasi, brand image merupakan gambaran yang terbentuk pada konsumen tentang suatu brand. Ini mencakup kualitas produk, desain, nilai-nilai merek, hingga pengalaman konsumen.


Dengan membangun brand image yang kuat, maka hasilnya akan meningkatkan brand preference, loyalitas pelanggan, dan pertumbuhan bisnis bagi brand milikmu sendiri.


Pengalaman Konsumen

Tentu saja, pengalaman konsumen juga akan mempengaruhi brand preference konsumen. Kamu wajib tahu bahwa setiap interaksi yang terjalin antara konsumen dengan brand akan membentuk persepsi dan preferensi mereka.


Interaksi ini tidak hanya terjadi sebelum dan selama pembelian saja, tetapi juga setelah pembelian. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberikan pengalaman yang positif kepada pelanggan agar dapat memperkuat brand preference.


Suka dengan artikel seperti ini? Kamu bisa mendapatkan lebih banyak artikel tentang dunia marketing lainnya melalui blog resmi di website Smartven. Jangan lupa juga cek Instagram dan YouTube Smartven untuk menemukan informasi menarik lainnya. Sampai jumpa!


Commentaires


Baca Blog Lainnya

bottom of page