top of page

Marketing Mix 7P dan 4P: Arti, Strategi, Elemen, dan Contohnya!


Marketing Mix 7P dan 4P: Arti, Strategi, Elemen, dan Contohnya!

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa sebuah produk begitu mudah menarik perhatian, sementara yang lain seolah tenggelam begitu saja? Jawabannya, terletak pada strategi pemasaran yang tepat.


Strategi pemasaran ada banyak, tetapi pondasinya ada di konsep marketing mix 7P maupun 4P. Dalam artikel ini, Smartven akan ajak kamu untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang marketing mix 7P dan 4P.


Selengkapnya, baca penjelasannya di bawah ini, ya!



Apa Itu Marketing Mix?

Marketing mix adalah kombinasi dari berbagai elemen yang dikendalikan perusahaan untuk membangun strategi pemasaran yang efektif.


Analoginya bisa menggunakan pembagunan rumah. Kamu pasti butuh berbagai bahan seperti semen, batu bata, dan kayu. Setiap bahan tersebut punya peran yang berbeda dalam membangun rumah yang kokoh dan indah. 


Nah, hal tersebut sama dengan bisnis. Marketing mix ibaratnya seperti 'bahan-bahan bangunan' dalam sebuah bisnis.


Setiap elemen yang dikendalikan itu akan saling bahu-membahu untuk menarik pelanggan, memenuhi kebutuhan mereka dan mencapai tujuan bisnis.


Apa Manfaat Menggunakan Marketing Mix?

FYI, menerapkan marketing mix dalam sebuah usaha ternyata dapat mendatangkan manfaat, dari mulai meningkatkan penjualan hingga mencapai target pasar. Berikut penjelasan lengkapnya!


Meningkatkan Penjualan

Manfaat dari marketing mix yang pertama adalah meningkatkan penjualan. Marketing mix yang cocok dapat menciptakan permintaan yang kuat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.


Dengan mengombinasikan elemen-elemen seperti produk yang menarik, harga kompetitif, distribusi luas, dan promosi yang efektif, perusahaan nantinya dapat memancing minat konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.


Memperkuat Brand

Konsistensi dalam penerapan marketing mix juga akan membantumu untuk membangun citra brand yang kuat dan positif di benak konsumen. 


Citra inilah yang akhirnya akan membuat konsumen lebih loyal dan cenderung merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada pihak lain.



Mencapai Target Pasar

Dengan melakukan analisis pasar yang mendalam, perusahaan juga dapat mengidentifikasi segmen pasar yang paling potensial. Nantinya, marketing mix dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari segmen pasar yang ingin kamu tuju.


Contohnya, jika kamu menargetkan anak muda sebagai target pasar dari produkmu, maka nantinya kegiatan promosi dapat dilakukan melalui media sosial dan influencer.


Marketing Mix 4P

Sekarang, mari kita membahas lebih dalam tentang marketing mix 4P. Konsep ini awalnya dipopulerkan oleh Jerome McCarthy pada tahun 1968 silam. Keempat elemen itu adalah product, price, place, dan promotion.


Product

Product sebagai elemen dari marketing mix 4P

Product atau produk merupakan sesuatu yang ditawarkan dari perusahaan agar bisa dimanfaatkan oleh konsumen. Produk di sini tak selalu soal barang fisik yang dapat diraba. Produk ini bisa berupa jasa, pengalaman, atau bahkan ide.


Untuk membuat produk unik, maka perusahaan bisa memanfaatkan beberapa cara, seperti:


  • Branding: Dengan adanya branding, perusahaan dapat membangun identitas merek yang berbeda dan lebih kuat dari pesaingnya.

  • Fitur: Untuk membuat produk tampak berbeda, maka perusahaan perlu membuat fitur yang unik dan tidak dimiliki oleh para pesaing.

  • Manfaat: Perusahaan perlu menekankan manfaat yang bisa diperoleh pelanggan dari produk tersebut.


Price

Proce sebagai elemen dari marketing mix 4P

Strategi penetapan harga atau price memang sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen dan keputusan pembelian. Hal itu karena mereka tidak hanya sekadar melihat harga, tetapi juga membandingkan harga dengan manfaat yang mereka dapatkan.


Berikut beberapa strategi yang biasanya digunakan oleh banyak perusahaan dalam melakukan strategi penetapan harga yang tepat:


  • Harga Penetrasi: Pada strategi ini, perusahaan dapat menawarkan harga yang sangat rendah di awal launching produk. Tujuannya, agar banyak konsumen tertarik pada produk mereka.

  • Harga Skimming: Perusahaan pada strategi ini menawarkan harga yang tinggi di awal launching produk untuk mendapat keuntungan yang maksimal dari segmen pasar yang tak mementingkan harga.

  • Pricing Based on Value: Perusahaan juga bisa menetapkan harga untuk produk mereka berdasarkan nilai atau value yang bisa dirasakan oleh konsumen.


Place

Crescent Label menggunakan vending machine smartven merupakan contoh dari place sebagai elemen dari marketing mix 4P

Place atau tempat dalam konsep ini merujuk pada saluran distribusi yang digunakan untuk menjangkau konsumen. Secara tradisional, produk dapat disalurkan melalui toko fisik. Sementara secara online, produk dapat didistribusikan melalui e-commerce.


Selama ini, place masih menjadi salah satu hambatan yang paling susah untuk para pebisnis muda, khususnya mereka yang tinggal di kota besar. Adapun kesulitan yang sering kali ditemui adalah susah menemukan tempat strategis dan biasanya harga sewa tempat itu mahal.


Di sisi lain, menyalurkan produk secara online juga menjadi tantangan karena biaya admin yang semakin mahal. Ini menjadi keluhan yang sering dialami oleh para seller di luar sana. Oleh karena itu, alternatif terbaik untuk menyalurkan produk adalah vending machine.


Menariknya, vending machine punya keuntungan tersendiri, seperti biaya sewanya terjangkau karena bisa menyewa di bawah Rp5 juta per bulan dan tergolong fleksibel karena bisa dipindahkan ke berbagai tempat.


Selain itu, vending machine juga tak membutuhkan space yang besar, tak membutuhkan banyak karyawan untuk mengoperasikan, dan dapat bekerja selama 24 jam nonstop.


Saat ini, sudah banyak jenis usaha yang memakai vending machine untuk menyalurkan produk mereka kepada konsumen. Salah satu di antaranya adalah Crescent Label, brand hijab populer.


Beberapa waktu lalu, mereka memilih menempatkan vending machine hijab yang berisi produk mereka di lokasi yang tergolong strategis, yaitu Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta. 


Pemilihan lokasi ini terbilang tepat karena kehadiran mereka bisa menjangkau banyak pelanggan baru yang sebelumnya mungkin belum pernah mengenal produk-produk Crescent Label.


Lebih jelasnya, kamu bisa membaca cerita Crescent Label yang menghadirkan vending machine produk hijab di Stasiun MRT dengan klik tombol di bawah ini. Siapa tahu, kisah mereka bisa menjadi inspirasi bagi kamu!



Kalau kamu tertarik ingin menggunakan vending machine sebagai saluran distribusi terhadap produkmu, maka pelajari dulu seputar vending machine dengan artikel #smartvenpedia di bawah ini!



Promotion

Promotion sebagai elemen dari marketing mix 4P

Promotion atau promosi merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Umumnya, kegiatan promosi dilakukan melalui:


  • Iklan: Promosi dalam bentuk iklan dapat disebarkan melalui televisi, radio, hingga surat kabar. Di era digital seperti sekarang ini, iklan juga bisa dibagikan melalui media sosial.

  • Promosi Penjualan: Promosi juga bisa dilakukan dengan menghadirkan diskon, hadiah, atau kuporn yang dapat menarik perhatian konsumen.

  • Public Relations: Kegiatan promosi juga bisa dilakukan dengan membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan media maupun perusahaan dengan khalayak umum.

  • Direct Marketing: Promosi pun dapat dilakukan secara langsung kepada konsumen dengan strategi direct marketing. Ini dapat dilakukan dengan cara mengirimkan email marketing dan melakukan telemarketing langsung kepada konsumen.


Marketing Mix 7P

Awalnya, konsep marketing mix hanya terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang menjadi elemen dasar. Namun, marketing mix kemudian berkembang menjadi 7P dengan adanya penambahan elemen People, Process, dan Physical Evidence. Ini penjelasannya!


People

People sebagai tambahan elemen untuk marketing mix 7P

Elemen people dalam marketing mix 7P mencakup sumber daya manusia (SDM). Seperti diketahui, kualitas SDM sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.


Karyawan yang ramah, kompeten, dan bersemangat tentu akan memberikan kesan yang baik kepada pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka. Oleh karena itu dibutuhkan pelatihan dan motivasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan.


Process

Process sebagai tambahan elemen untuk marketing mix 7P

Proses bisnis yang berjalan secara efisien jelas akan mendatangkan kepuasan tersendiri bagi pelanggannya. Di sisi lain, proses yang terkesan berbelit-belit justru bakal membuat pelanggan akhirnya merasa tidak puas.


Untuk menghindari proses yang rumit, maka perusahaan bisa meningkatkan efisiensi proses melalui teknologi, seperti sistem informasi manajemen (SIM) atau otomatisasi. Dengan menggunakan SIM, perusahaan bisa melacak pesanan dengan lebih mudah dan cepat. 


Physical Evidence

Evidence sebagai tambahan elemen untuk marketing mix 7P

Elemen physical evidence juga disebut sebagai bukti fisik. Elemen yang satu ini meliputi apa saja yang bisa dilihat maupun dirasakan oleh pelanggan dan berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.


Nantinya, perusahaan dapat membangun citra brand yang kuat dan berbeda dari pesaing apabila mereka berhasil menciptakan pengalaman yang konsisten terhadap pelanggan melalui physical evidence.


Sejatinya, ada banyak cara untuk menghadirkan physical evidence. Misalnya seperti dari packaging, tanda terima, hingga desain website.


Contoh lainnya, perusahaan yang bergerak dibidang makanan menghadirkan restoran dengan interior yang elegan memberikan kesan yang mewah di benak pelanggannya.


Apa Perbedaan Marketing Mix 4P dengan 7P?

Selain pada elemen, ternyata ada perbedaan lain yang cukup mencolok dari marketing mix 4P dengan 7P.


Marketing mix 4P hanya fokus pada produk yang berbentuk secara fisik, sementara marketing mix 7P lebih berfokus pada produk fisik dan jasa, hingga pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan.


Perbedaan berikutnya juga terletak pada penerapannya. Marketing mix 4P lebih cocok diterapkan untuk perusahaan yang memiliki produk yang bisa diraba, sedangkan marketing mix 7P cocok diterapkan perusahaan yang memiliki produk berupa jasa atau yang tidak bisa dipegang secara langsung.


Lebih jelasnya, mari simak tabel perbedaan antara marketing mix 4P dengan 7P di bawah ini!


Tabel perbedaan marketing mix 4P dengan 7P

Kapan Menggunakan Marketing Mix 4P dan 7P?

Secara umum, pemilihan strategi marketing mix 4P dan 7P  sebenarnya tergantung pada jenis produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan.


Seperti yang sudah disebutkan pada bagian perbedaan, marketing mix 4P lebih cocok untuk diterapkan perusahaan yang mengeluarkan produk fisik berupa makanan, pakaian, elektronik, dan sebagainya.


Pasalnya, elemen-elemen yang ada di dalam marketing mix 4P sudah sangat cukup untuk dapat menggambarkan strategi pemasaran untuk jenis produk tersebut.


Di sisi lain, marketing mix 7P lebih cocok diterapkan pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau layanan, seperti perhotelan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi.


Hal tersebut dikarenakan elemen tambahan yang ada pada marketing mix 7P dapat memberikan pengalaman yang lebih memuaskan kepada pelanggannya.


Strategi Penerapan Marketing Mix

Menerapkan marketing mix yang tepat juga membutuhkan strategi, lho. Strategi penerapan marketing mix pun terdiri dari berbagai macam. Berikut beberapa strategi marketing mix yang efektif, antara lain:


Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT yang dilakukan oleh perusahaan nantinya akan membantu:


  • Mengenali Kekuatan: Melalui analisis strengths, perusahaan dapat mengetahui keunggulan secara kompetitif yang mereka miliki.

  • Mengatasi Kelemahan: Dengan melakukan analisis terhadap sektor weaknesses, perusahaan bisa mengidentifikasi area yang dirasa perlu untuk diperbaiki.

  • Memanfaatkan Peluang: Melakukan analisis terhadap opportunities juga dapat memungkinkan perusahaan mengidentifikasi peluang pasar yang nantinya bisa mereka manfaatkan.

  • Mitigasi Ancaman: Melalui analisis terhadap threats atau ancaman, perusahaan bisa mengantisipasi dan mengatasi segala potensi ancaman yang bisa saja muncul di kemudian hari.


Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang memiliki karakteristik yang serupa. Umumnya, berikut beberapa pembagian segmentasi yang sering dilakukan perusahaan:


  • Demografi: Pembagian segmentasi ini dapat dilakukan dengan melihat usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan pelanggan, dan lain sebagainya.

  • Psikografis: Perusahaan dapat membagi pasar pelanggan berdasarkan gaya hidup, kepribadian, nilai-nilai, dan minat pelanggan.

  • Perilaku: Pembagian berdasarkan perilaku dapat dilakukan perusahaan dengan mempertimbangkan perilaku pembelian, tingkat penggunaan, dan loyalitas terhadap merek.

  • Geografi: Pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan lokasi geografis pelanggan.


Targeting

Setelah melakukan segmentasi, maka perusahaan perlu memilih segmen pasar mana yang akan menjadi target pasar utama. Proses pemilihan inilah yang dinamakan targeting. Berikut beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan saat memilih target pasar utama.


  • Potensi Profitabilitas: Di sini, perusahaan dapat mempertimbangkan segmentasi pasar mana yang bisa mendatangkan potensi keuntungan yang paling besar bagi mereka.

  • Aksesibilitas: Perusahaan harus mempertimbangkan seberapa mudahnya mereka untuk menjangkau segmen pasar tersebut.

  • Kompetisi: Perusahaan juga harus menganalisa dan mempertimbangkan kemungkinan adanya persaingan ketat yang terjadi di segmen pasar tersebut.


Positioning

Positioning adalah proses menciptakan citra merek yang unik dan berbeda di benak konsumen. Dengan positioning yang tepat, nantinya perusahaan bisa membedakan produk atau jasanya dari pesaing dan menciptakan nilai tambah di mata konsumen.


Berikut beberapa strategi positioning yang umum digunakan:


  • Berdasarkan atribut: Strategi yang dilakukan oleh perusahaan lebih menekankan pada keunggulan produk atau jasa dari para pesaing di luar sana.

  • Berdasarkan manfaat: Strategi ini lebih menonjolkan manfaat yang akan dirasakan secara langsung oleh pelanggan setelah mereka menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

  • Berdasarkan penggunaan: Melalui strategi ini, perushaaan dapat menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang mereka tawarkan dapat digunakan pelanggan dalam kehidupan mereka sehari-hari.   

  • Berdasarkan pengguna: Dengan menjalankan strategi ini, perusahaan akan lebih menargetkan segmen tertentu sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan pelanggan yang spesifik.


Contoh Penerapan Marketing Mix

Jika kamu membutuhkan gambaran marketing mix dalam kehidupan sehari-hari, berikut contoh penerapan marketing mix yang dilakukan beberapa perusahaan:


Penerapan Marketing Mix 4P pada Apple

Contoh Penerapan Marketing Mix pada Apple

Semua orang tentu tahu kalau Apple adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Mereka ternyata juga telah berhasil menerapkan strategi marketing mix 4P dengan sangat baik.


  • Product: Dari segi elemen ini, mereka selalu fokus menghadirkan inovasi produk dengan desain elegan dan fitur-fitur canggih.

  • Price: Selama ini, Apple telah menerapkan strategi harga premium untuk produk-produk mereka.

  • Place: Apple selama ini telah memiliki jaringan retail store yang sangat kuat di seluruh dunia. Menariknya, jaringan itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat penjualan, tetapi juga sebagai pusat pengalaman bagi konsumen. Tak sampai itu, mereka juga memanfaatkan saluran distribusi secara online lewat situs resmi mereka.

  • Promotion: Apple telah menggunakan berbagai jenis strategi promosi, seperti melalui acara peluncuran produk yang menarik perhatian publik, iklan yang kreatif, dan kampanye pemasaran digital yang inovatif.


Dengan menerapkan marketing mix 4P, Apple berhasil membangun merek yang sangat kuat dan identik dengan inovasi, kualitas, dan desain elegan.


Penerapan Marketing Mix 7P pada Starbucks

Contoh Penerapan Marketing Mix pada Starbucks

Sebagai perusahaan minuman terbesar di dunia, Starbucks berhasil menerapkan marketing mix 7P dengan sangat baik, terutama dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan.


  • Product (Produk): Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang minuman, Starbucks menawarkan produk berupa berbagai jenis minuman kopi. Menariknya, mereka juga turut menghadirkan makanan ringan, dan berinovasi mengeluarkan berbagai merchandise menarik.

  • Price (Harga): Harga yang ditawarkan Starbucks terhadap berbagai jenis produknya memang cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan pesaingnya. Walau begitu, pelanggan tetap bersedia untuk merogoh kocek yang lebih dalam untuk mendapatkan produk Starbucks.

  • Place (Tempat): Saat ini, Starbucks sudah dapat dijumpai dengan mudah. Pasalnya, Starbucks sudah memiliki banyak gerai yang hadir di berbagai lokasi yang sangat strategis, seperti perkantoran maupun area publik.

  • Promotion (Promosi): Untuk dapat menarik banyak pelanggan, Starbucks juga turut melakukan promosi melalui berbagai strategi, mulai dari menghadirkan program loyalty hingga melakukan kampanye melalui media sosial resmi mereka.

  • People (Orang): Dari segi SDM, para karyawan yang bertugas di gerai-gerai Starbucks sudah dilatih untuk memberikan pelayanan yang ramah, terbaik, dan personal kepada setiap pelanggan yang datang untuk membeli produk mereka.

  • Process (Proses): Demi memastikan kualitas dan konsistensi produk serta pelayanan di semua gerai, Starbucks juga memiliki standar operasional tinggi yang mereka tetapkan.

  • Physical Evidence (Barang fisik): Starbucks juga menghadirkan pengalaman kepada pelanggan melalui desain interior yang nyaman. Tak hanya itu, aroma kopi yang tercium di gerai mereka juga mampu menambah suasana yang menyenangkan bagi pelanggan, terutama mereka yang merupakan pencinta kopi.


Melalui strategi marketing mix 7P, Starbucks berhasil menciptakan pengalaman pelanggan yang unik dan memorable, merek yang kuat, dan banyak konsumen yang akhirnya menjadi pelanggan setia dan mengunjungi gerai mereka secara rutin.


Marketing Mix dalam Era Digital

Tak dipungkiri, saat ini memang kita sudah memasuki era digitalisasi. Marketing mix pun kini sudah berevolusi di era digital melalui peran teknologi. Berikut penjelasannya:


Peran Teknologi

Perkembangan teknologi digital sudah merevolusi cara kita berbisnis, termasuk dalam bidang pemasaran. Adapun jenis teknologi yang berpengaruh pada cara kita berbisnis, antara lain:


  • Big data

  • Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence (AI))

  • Media sosial 


Elemen Digital dalam Marketing Mix

Di era digital, elemen-elemen marketing mix tradisional pun perlu disesuaikan dengan konteks digital. Berikut beberapa elemen digital yang perlu diperhatikan dalam marketing mix, antara lain:


  • Search Engine Optimization (SEO)

  • Search Engine Marketing (SEM)

  • Content marketing

  • Email marketing 


Personalisasi

Selama ini, personalisasi sudah menjadi kunci sukses dari sebuah digital marketing. Perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih dekat dengan konsumen melalui personalisasi pesan dan penawaran khusus. Nantinya, tindakan seperti ini akan mampu meningkatkan engagement kepada pelanggan.


Pengukuran Kinerja

Terakhir, perusahaan dapat melakukan pengukuran terhadap kinerja untuk mengetahui seberapa efektif dari aktivitas kampanye pemasaran digital. Untuk mengukurnya, perusahaan dapat menggunakan metrik yang relevan seperti di bawah ini:


  • Website traffic

  • Conversion rate

  • Return on Investment (ROI)

  • Social media engagement


Dari rangkuman di atas, ternyata ada banyak hal yang bisa kamu ketahui tentang marketing mix 7P dan 4P. Kehadiran informasi seperti ini tentunya bisa menjadi tambahan wawasan marketing yang menarik untuk kamu ketahui.


Nah, kamu juga bisa cek website Smartven, Instagram, dan YouTube Smartven untuk mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya. Sampai jumpa pada pembahasan berikutnya, ya!

留言


Baca Blog Lainnya

bottom of page