Brand Partnership: Arti, Jenis, Komponen, dan Contoh Sukses!
- Juan Dwi Satya
- 4 Mar
- 7 menit membaca
Diperbarui: 14 Mar

Pernahkah kamu melihat ada kolaborasi epik antara dua brandĀ favoritmu yang menghasilkan produk luar biasa? Itulah disebut dengan istilah brand partnership.
Di tengah dunia bisnis yang semakin kompetitif, brand partnershipĀ menjadi salah satu strategi yang sering dilakukan oleh para perusahaan besar. Strategi satu ini memungkinkan dua atau lebih brandĀ untuk bekerja sama demi mencapai tujuan yang lebih besar.
Nah, dalam artikel kali ini, Smartven bakal mengajak kamu untuk mengenali lebih dekat tentang brand partnership, mulai dari arti, jenis, komponen, dan contoh suksesnya.
Pengertian Brand Partnership
Brand partnershipĀ adalah bentuk kerjasama strategis yang terjalin antara dua atau lebih brandĀ dengan tujuan mencapai target bisnis yang sudah disepakati.
Perlu kamu ketahui, bentuk kerjasama dalam brand partnershipĀ bukan sekadar kolaborasi biasa saja, tetapi merupakan sebuah kemitraan yang didasarkan pada kesepakatan saling menguntungkan.
Itu artinya, setiap pihak yang menjalin brand partnershipĀ diharapkan mendapatkan manfaat yang sepadan dengan kontribusi yang telah mereka berikan.
Manfaat Brand Partnership
Brand partnershipĀ bukan hanya soal meningkatkan penjualan atau mendorong keuntungan finansial. Lebih dari itu, brand partnershipĀ ternyata memiliki segudang manfaat yang bisa dirasakan oleh para pihak yang terlibat dalam kerjasama ini.
Apa saja manfaat brand partnership? Yuk baca di tulisan berikut!
Meningkatkan Jangkauan Pasar dan Visibilitas Brand
Kemampuan menjangkau audiens baru menjadi manfaat utama dari brand partnership. Melalui kolaborasi brand partnership, masing-masing brandĀ dapat memanfaatkan basis pelanggan mereka, sehingga nantinya jangkauan pasar akan meluas secara signifikan.
Contohnya, sebuah brandĀ minuman suplemen yang berkolaborasi dengan salah satu tempat pusat kebugaran atau gym. Melalui kolaborasi itu, mereka dapat menjangkau banyak orang yang mulai peduli dengan kesehatan dan kebugaran.
Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Pelanggan
Menjalin brand partnershipĀ dengan pihak yang kredibel jelas dapat meningkatkan rasa kepercayaan pelanggan dan citra terhadap brandĀ milikmu.
Dengan ini, pelanggan nantinya bakal lebih percaya pada produk/layanan yang didukung oleh brandĀ yang lebih mereka kenal dan percayai.
Misalnya, sebuah brandĀ kosmetik melakukan brand partnershipĀ dengan dokter kulit yang kredibel. Dengan adanya kolaborasi tersebut, kredibilitas produk perawatan kulit itu akan turut meningkat.
Menciptakan Inovasi dan Produk/Layanan Baru
BrandĀ yang terlibat dalam brand partnershipĀ jelas dapat menciptakan inovasi dan produk/layanan baru dengan menggabungkan ide dan sumber daya yang masing-masing pihak punya.
Nantinya, inovasi produk/layanan baru yang telah diciptakan tersebut dapat memberikan keunggulan secara kompetitif yang signifikan.
Contohnya, perusahaan makanan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi terkemuka. Melalui kolaborasi itu, mereka menciptakan inovasi layanan baru berupa aplikasi pemesanan makanan yang terintegrasi dengan sistem pengiriman.
Efisiensi Biaya Pemasaran
Ketika melakukan brand partnership, masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya bisa lebih mengefisienkan biaya pemasarannya. Hal itu karena brand partnershipĀ memungkinkan para pihak untuk membagi biaya promosi dan iklan.
Dengan demikian, mereka dapat mengurangi beban biaya pemasaran secara signifikan. Manfaat ini jelas sangat berharga, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.
Misalnya, dua toko pakaian lokal yang berkolaborasi menciptakan produk baru juga bekerjasama untuk mengadakan acara diskon dengan membagi biaya promosi yang dikeluarkan.
Membangun Citra Positif
Menjalin brand partnershipĀ dengan pihak seperti brandĀ maupun perusahaan yang memiliki citra positif tentu dapat memberikan efek yang sama pada pihak yang terlibat di dalamnya. Hal tersebut nantinya akan turut meningkatkan reputasi dan citra brandĀ di mata masyarakat.
Kekurangan Brand Partnership
Meski menawarkan banyak manfaat, brand partnershipĀ ternyata memiliki kekurangannya tersendiri. Hal ini tentu perlu kamu ketahui untuk menyadari diri kalau bentuk kerjasama ini juga memiliki risiko dan tantangan.
Ini dia beberapa kekurangan brand partnershipĀ yang perlu kamu pertimbangkan:
Potensi Konflik Kepentingan Antar Brand
Ketika menjalani brand partnership, kamu bisa saja menghadapi potensi konflik kepentingan antar brand. Konflik ini umumnya muncul karena adanya perbedaan visi, nilai, atau bahkan target pasar.
Oleh karena itu, ketika melakukan brand partnership, penting bagi kamu untuk menyelaraskan kepentingan kamu dengan mitra sejak awal, dan membangun komunikasi yang terbuka untuk mengatasi segala perbedaan yang ada.
Risiko Kerusakan Reputasi Jika Salah Satu Mitra Bermasalah
Dalam brand partnership, kamu juga harus menghadapi segala risiko kerusakan reputasi jika ada salah satu mitra bermasalah. Misalnya, seperti ada skandal atau produk dari hasil brand partnershipĀ yang cacat.
Risiko semacam ini bisa kamu antisipasi dengan memilih mitra dengan cermat dan memastikan mitra punya reputasi baik sebelum mengajak mereka untuk berkolaborasi.
Jenis dan Contoh Brand Partnership
Brand partnershipĀ kini memiliki beragam jenisnya. Masing-masing jenis brand partnershipĀ punya karakteristik dan tujuan yang berbeda. Ini dia berbagai jenis dan contoh brand partnershipĀ yang umum saat ini, antara lain:
Co-branding

Co-brandingĀ merupakan bentuk brand partnershipĀ dengan menciptakan produk atau layanan baru yang menggabungkan kekuatan dua brandĀ atau lebih.
Salah satu contoh dari kerjasama co-brandingĀ yang paling nyata adalah McDonald's dan Oreo. Kerjasama yang mereka lakukan itu menghasilkan produk es krim Oreo McFlurry yang telah menarik bagi penggemar kedua brand itu.
Licensing

Bentuk kerjasama brand partnershipĀ juga dapat dilakukan melalui licensing. Melalui bentuk ini, suatu perusahaan dapat memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakan brandnya dalam produk atau layanan yang diciptakan mereka.
Bentuk brand partnershipĀ berjenis licensingĀ telah dilakukan oleh Disney. Melalui licensing, mereka memberikan izin lisensi karakter kartun mereka kepada para produsen mainan.
Sponsorship

SponsorshipĀ merupakan jenis brand partnershipĀ yang dijalankan dengan memberikan dukungan finansial atau sumber daya untuk suatu acara atau kegiatan yang diselenggarakan pihak lain.
Salah satu contoh nyata dari sponsorshipĀ seperti Coca-Cola yang menjadi sponsor gelaran Olimpiade dan Paralimpiade. Melalui sponsorship, mereka mendapatkan exposureĀ brandĀ yang luar biasa di tingkat dunia.
Affiliate marketing

Affiliate marketingĀ merupakan bentuk brand partnershipĀ di mana satu pihak mempromosikan produk atau layanan brandĀ lain dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil mereka hasilkan.
Contohnya, seorang bloggerĀ makanan mempromosikan produk kue lapis dari toko onlineĀ dan mereka mendapatkan komisi sebesar 5% dari setiap penjualan yang dihasilkan lewat linkĀ afiliasi yang disebarkan secara luas, seperti misalnya melalui TikTok.
Distribution partnership

Distribution partnershipĀ menjadi salah satu bentuk brand partnershipĀ yang cukup populer. Ini merupakan bentuk kerjasama antar brandĀ dalam distribusi produk agar nantinya lebih mudah dijangkau konsumen.
Melalui model ini, suatu brandĀ dapat memanfaatkan jaringan distribusi mitranya untuk memperluas jangkauan pasar, tanpa harus membangun sistem distribusi dari nol.
Vending machine menjadi salah satu contoh nyata dari distribution partnershipĀ yang menguntungkan bagi brand. Terlebih lagi, jenis satu ini memiliki biaya yang lebih terjangkau bila dibandingkan dengan pembukaan toko fisik.
Selain itu, mesin yang dapat beroperasi 24 jam sehari itu juga bisa ditempatkan pada lokasi-lokasi yang strategis dengan trafficĀ orang yang tinggi.
Bisnis ini juga tak perlu membutuhkan banyak karyawan untuk mengoperasikannya berkat teknologi vending machine CMS.
Jenis brand partnershipĀ ini telah dilakukan oleh Crescent Label. BrandĀ hijab ini melakukan distribution partnershipĀ bersama Smartven melalui penggunaan vending machine.
Melalui smart vending machine yang ditempatkan di Stasiun MRT Bundaran HI, Crescent Label dapat menjual produk signature lineĀ mereka dengan mudah dan cepat kepada pelanggan.
Selain dapat meningkatkan penjualan produk, cara ini pun terbilang sangat efektif untuk menarik banyak konsumen baru yang mungkin belum pernah mengenal Crescent Label sebelumnya.
Selengkapnya, kamu dapat membaca kisah Crescent Label menggunakan vending machine dalam rangka distribution partnershipĀ melalui link berikut ini.
Technology partnership

Technology partnershipĀ merupakan bentuk kerjasama brand partnershipĀ di mana pihak yang terlibat bekerja sama untuk mengembangkan, mengintegrasikan, atau memasarkan layanan teknologi terbaru.
Contohnya, seperti kerjasama antara raksasa teknologi Apple dengan brand olahraga Nike. Lewat partnership itu, mereka menghadirkan produk Apple Watch Nike+. Menariknya, kehadiran produk ini memotivasi banyak orang untuk lebih bergerak berolahraga.
Content partnership

Jenis brand partnershipĀ satu ini berupa kerjasama dalam pembuatan, mendistribusikan, atau mempromosikan suatu konten. Kerjasama ini biasanya dilakukan untuk menjangkau audiens yang lebih luas lagi.
Misalnya, seperti majalah terkemuka menjalin kerjasama dengan restoran untuk membuat konten artikel tentang makanan.
Komponen Penting dalam Brand Partnership
Keberhasilan brand partnershipĀ tentunya sangat bergantung pada fondasi yang kuat. Maka dari itu, ada beberapa komponen penting dalam brand partnershipĀ yang wajib kamu ketahui dan perhatikan secara detail.
Apa saja komponen penting dalam brand partnership?
Keselarasan Nilai dan Tujuan Antar Brand
Keselarasan nilai dan tujuan antar brandĀ memang menjadi komponen yang sangat penting dalam brand partnership. Dengan adanya keselarasan nilai dan tujuan, kerjasama yang terjalin antara pihak yang terlibat di dalamnya dapat berjalan harmonis.
Tak hanya itu saja, kesamaan ini juga akan memudahkan para pihak untuk mengambil keputusan dan penyelesaian masalah.
Komunikasi yang Efektif dan Transparan
Komunikasi sangat penting untuk diperhatikan dalam brand partnership. Pasalnya, melalui komunikasi dapat terbangun rasa kepercayaan dan bisa terhindar dari adanya kesalahpahaman yang bisa saja muncul.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk menjalin komunikasi yang efektif dan terbuka serta jujur dan transparan saat menjalin brand partnershipĀ dengan pihak lain.
Pembagian Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas
Supaya tidak ada tumpang tindih maupun kebingungan, setiap mitra yang terlibat dalam brand partnershipĀ harus memiliki pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas.
Bila perlu, kamu bisa membuat dokumen yang merinci segala tugas dan kewajiban masing-masing pihak. Jangan lupa untuk memantau setiap tugas dan tanggung jawab yang mereka lakukan agar bisa menjadi bahan untuk evaluasi.
Perjanjian Kerjasama yang Kuat dan Mengikat
Perjanjian kerjasama yang kuat dan mengikat tentu penting bagi brand partnership. Perjanjian di sini harus mencakup semua aspek penting, seperti pembagian keuntungan, hak dan kewajiban, serta ketentuan penyelesaian sengketa.
Ketika membuat perjanjian, pastikan isinya telah ditinjau oleh ahli hukum untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat dalam brand partnership.
Pengukuran Hasil dan Evaluasi
Pengukuran hasil dan evaluasi juga penting dalam brand partnership. Jangan lupa untuk melakukan pengukuran secara berkala untuk memastikan bahwa kerjasama yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan.
Jika memang ada hal yang kurang, janganlah ragu untuk melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki supaya menjadi lebih baik.
Perbedaan Brand PartnershipĀ dan Collaborative Marketing

Sebagai pebisnis, kamu mungkin sering mendengar istilah brand partnershipĀ dan collaborative marketing. Walau keduanya melibatkan kerjasama, sebenarnya ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu kamu pahami dari keduanya.
Brand partnershipĀ lebih fokus pada kerjasama strategis dalam jangka waktu panjang, sementara collaborative marketingĀ lebih pada kerjasama jangka pendek untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu.
Perjanjian kerjasama dalam brand partnershipĀ mengikat dan memiliki tingkat komitmen yang tinggi. Di sisi lain, collaborative marketingĀ memiliki tingkat komitmen yang lebih fleksibel.
Lebih jelasnya, berikut tabel perbedaan brand partnershipĀ dan collaborative marketing:
Wawasan seputar marketing dari Smartven kali ini tentunya bakal memberikan kamu insightĀ baru seputar dunia brand partnership. Informasi ini bisa menjadi penuntun bagi kamu yang ingin melakukan brand partnershipĀ untuk bisnismu.
Yuk, temukan topik menarik lainnya tentang marketing hanya di blog resmi Smartven. Jangan lupa followĀ InstagramĀ dan subscribeĀ YouTube SmartvenĀ untuk mendapatkan informasi lainnya seputar vending machine.
Sampai jumpa!







Komentar