top of page

Apa Itu Waralaba? Apa Saja Jenisnya? Yuk Simak!


Blog Header Apa Itu Waralaba


Saat memulai bisnis, banyak konsep yang bisa dicoba tanpa harus memulai dari awal. Salah satunya adalah menggunakan skema bisnis waralaba atau yang sering dikenal sebagai franchise. Bisnis ini sedang tren karena mudah untuk dilakukan tanpa promosi yang besar. Bagaimana ya sebenarnya, konsep bisnis waralaba ini? Apa keuntungan dan kerugiannya? Apa saja jenis yang bisa dicoba? Baca selengkapnya di artikel ini, yuk!



Apa itu bisnis waralaba?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waralaba atau bisnis franchise ini memiliki arti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai kesepakatan yang mencakup dengan hak kelola serta hak pemasaran. Di dalam model bisnis ini, terdapat dua istilah utama yaitu: franchisor yang berarti pemilik bisnis atau pemberi izin waralaba, dan franchisee yang berarti pembeli izin bisnis waralaba.



Apa tujuan bisnis waralaba?

Menjalankan bisnis waralaba ini lebih disukai dan dipilih oleh masyarakat karena dirasa lebih mudah dan menguntungkan, terutama untuk para pemula dalam bisnis. Tujuan dari adanya sistem franchise ini utamanya adalah memberikan kesempatan kepada orang awam untuk menjadi pengusaha. Tanpa perlu memulai bisnis dari nol dan risiko kegagalan yang lebih minim, menjalankan bisnis waralaba memang akan terdengar lebih mudah.



Apa keuntungan bisnis waralaba?

Menjalankan bisnis pastinya yang diinginkan adalah keuntungan. Beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan kalau memulai bisnis waralaba ini adalah proses bisnis yang lebih cepat, brand sudah dikenal, dan juga mendapat dukungan dari pemilik waralaba itu sendiri.


Proses bisnis lebih cepat

Konsep, branding, dan sistem operasional bisnis sudah terbentuk sejak awal pada saat memulai bisnis waralaba. Pemegang franchise atau franchisee hanya tinggal menjalankan bisnis tanpa perlu membuka bisnis dari nol atau perlu banyak persiapan.


Brand sudah dikenal

Ketika sebuah brand membuka franchise, berarti brand ini pasti sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Beberapa memiliki konsumen tetap sehingga para franchisee tidak perlu memikirkan strategi marketing ataupun analisis kompetitor brand serupa.


Mendapat dukungan dari pemilik waralaba

Biasanya, sebelum mulai menjalankan bisnis franchise ini, pemilik waralaba memberikan panduan dan rekomendasi dalam menjalankan bisnis kepada para franchisee. Selain panduan dan rekomendasi, franchiser juga akan membantu mencarikan karyawan yang sudah terlatih. Franchiser ini biasanya akan terus mendukung pemegang franchise nya untuk mempertahankan reputasi bisnis yang sesuai standar yang telah ada.



Apa kerugian bisnis waralaba?

Memulai bisnis selain ada keuntungan, tentunya juga ada kerugian, ya? Bisnis waralaba ini pun juga memiliki beberapa kerugian, yaitu kurangnya kendali akan bisnis, adanya sistem bagi hasil, dan bergantung pada reputasi waralaba itu sendiri.


Kurangnya kendali

Seluruh konsep dan manajemen bisnis sudah ditentukan oleh pemilik waralaba, membuat kurangnya kendali akan bisnis. Beberapa ide-ide kreatif yang muncul pun tidak bisa diaplikasikan, karena ada peraturan yang harus diikuti.


Sistem bagi hasil

Menjalankan bisnis yang sudah memiliki nama tentunya tetap membutuhkan biaya. Sebelum memulai, kamu perlu membayar biaya beli franchise tersebut. Selain itu, pemilik waralaba juga akan mendapat royalti dari hasil penjualan kamu nantinya, atau yang biasa disebut dengan sistem bagi hasil.


Bergantung pada reputasi waralaba

Kerugian lainnya adalah bisnis ini bergantung pada reputasi waralaba itu sendiri. Jika ada waralaba lain pada brand yang sama melakukan kesalahan, image dari brand ini akan menurun, yang nantinya juga berpengaruh ke waralaba yang kamu kelola.




Apa saja jenis waralaba?

Bergantung pada metodenya, waralaba ternyata memiliki beberapa jenis yang bisa dicoba, nih! Jenis utama waralaba yang ada adalah Investment Franchise, Conversion Franchise, Job Franchise, Business Format Franchising, dan Product Franchise. Hmm, apa saja ya ini kira-kira?


Investment Franchise

Umumnya, ini merupakan bisnis franchise dengan investasi yang besar. Contohnya adalah hotel dan restoran ternama. Para franchisee biasanya akan menginvestasikan uangnya dan membentuk tim manajemen sendiri atau menggunakan tim dari franchisor nya untuk menjalankan bisnis. Dari investasi ini, franchisee diharapkan untuk mencapai balik modal dan juga keuntungan yang besar.


Conversion Franchise

Jenis franchise ini adalah modifikasi dari franchise pada umumnya. Banyak sistem waralaba yang berkembang dari bisnis independen. Para franchisee mengadopsi trademark, sistem marketing dan advertising, manajemen training sampai adanya standar servis tertentu untuk para kliennya. Franchisor dalam model ini memiliki potensi pertumbuhan yang sangat pesat dalam hal pendapatan unit dan sistem bagi hasilnya. Contoh industri yang banyak menggunakan conversion franchise adalah broker properti, toko bunga, perusahaan konsultan, dan jasa rumah tangga, seperti tukang ledeng, tukang listrik, AC.


Job Franchise

Waralaba jenis ini biasanya dalam skala rumahan atau dengan biaya investasi yang lebih kecil. Orang yang cocok menjalankan Job Franchise ini adalah orang yang ingin memulai bisnis kecil-kecilan sendiri, dengan peralatan minim dan kendaraan untuk menjalankan bisnis. Contoh servis dari grup franchise ini adalah travel agent, food truck, servis kebersihan dan plumbing, servis pengiriman barang, sampai penjualan aksesoris dan perbaikan handphone.


Business Format Franchising

Dalam jenis waralaba ini, franchisor akan menyediakan trademark dan sistem operasi khusus untuk para franchisee saat menjalankan bisnis. Mereka memiliki perencanaan detail dan prosedur yang harus diikuti, mulai dari awal sampai bisnis berjalan. Business Format Franchise adalah jenis franchise yang paling populer dan menjadi top-of-mind saat membicarakan bisnis franchise. Contoh bisnis ini adalah makanan cepat saji, retail, restoran sampai pusat kebugaran.


Product Franchise

Berdasarkan produk yang dijual, franchise ini bergantung pada hubungan supplier dan penjualnya, dimana dalam jenis ini franchisee akan menjualkan produk franchise. Pemilik waralaba juga akan menyediakan lisensi untuk trademark dari produknya, tetapi tidak ada sistem khusus yang harus diikuti untuk menjalankan bisnis. Produk yang dijual biasanya dalam ukuran besar seperti komputer, sepeda, peralatan elektronik rumah tangga, sampai vending machine. Dalam hal ini, franchise menjadi persentase penjualan tertinggi dari total penjualan retailnya.



 

Temukan cerita lainnya seputar bisnis di blog Smartven. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Smartven, cek website, Instagram, dan YouTube kami. Stay healthy and see you soon!


Baca Blog Lainnya

bottom of page