top of page

Apa Ya, Perbedaan Intrapreneur dan Entrepreneur?


Blog header perbedaan intrapreneur dan entrepreneur

Beragam inovasi bisa datang darimana saja. Contohnya dengan banyaknya bentuk usaha atau bisnis yang kita temukan akhir-akhir ini, apalagi sejak adanya pandemi kemarin. Biasanya, memiliki usaha sendiri ini selalu berkaitan dengan kata entrepreneur, ya? Sering menjadi impian bagi para pekerja kantoran untuk menjalankan bisnis di luar job desk sehari-hari, tapi modal yang dibutuhkan menjadi hambatan. Sebenarnya, ada cara untuk tetap melakukan entrepreneurship saat kerja kantoran, lho! Pernah dengar tentang intrapreneurship? Yang baru pertama kali dengar istilah ini, jangan lupa siapkan catatan, ya!


Daftar isi



Apa definisi intrapreneur?

Intrapreneur berarti orang yang menjalankan intrapreneurship. Intrapreneurship sendiri adalah cara sebuah perusahaan untuk menyediakan wadah bagi para karyawannya untuk melakukan entrepreneurship berdasarkan ide-ide kreatif mereka, dengan disediakan modal dan waktu khusus untuk menjalankannya. Nantinya, perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan dari hasil intrapreneurship ini. Secara mudahnya, ada sebuah tim kecil yang cara kerjanya mungkin mirip seperti sebuah start up, yang mengerjakan suatu proyek yang kurang lebih berbeda dari objektif utama dari perusahaan tersebut.


Bagaimana sejarah intrapreneur?

Lalu, istilah ini mulai darimana, ya? Intrapreneur ini berasal dari kata “internal” dan “entrepreneur”. Istilah ini pertama diperkenalkan pada tahun 1978 oleh pasangan Gifford Pinchot III dan Elizabeth S. Pinchot pada sebuah artikel ilmiah yang berjudul “Intra-Corporate Entrepreneurshipuntuk sekolah entrepreneur. Secara berangsur-angsur, istilah ini digunakan di berbagai macam studi akademik. Kemudian pada tahun 1985, majalah Time menulis artikel yang berjudul “Here Come the Intrapreneurs” yang semakin mempopulerkan istilah tersebut, hingga Steve Jobs menyebutkan kata intrapreneur pada salah satu wawancaranya di tahun yang sama. Di tahun 2011, konferensi intrapreneurship pertama diadakan di London, Inggris. Wah, sudah ada dari lama ya, ternyata!



Apa perbedaan intrapreneur dengan entrepreneur?

Dua istilah ini memang masih berhubungan satu sama lain. Secara garis besar, perbedaan intrapreneur dengan entrepreneur bisa dilihat dari sisi otonomi, tekanan, risiko, nilai tambah, sumber daya, dan pengambilan keputusan. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada bagian berikut.


Otonomi

Pada entrepreneurship, terdapat kontrol penuh termasuk kepemilikan bisnis maupun sistem kerjanya. Seluruh kegiatan bisnis diatur oleh tenaga kerja berpengalaman. Sedangkan pada intrapreneurship, kegiatan bisnis ini dilakukan bukan oleh pemilik bisnis atau perusahaan. Intrapreneur ini akan dibantu oleh perusahaan untuk mengerjakan bisnis berdasarkan arahan.


Tekanan

Saat punya bisnis sendiri, tekanan untuk mencapai kesuksesan biasanya lebih berat. Pada intrapreneurship, tekanan yang didapat jika dibandingkan dengan entrepreneurship relatif lebih kecil. Karena punya waktu yang lebih panjang, seorang intrapreneur bisa terus mengoptimasi proyeknya agar menjadi lebih baik.


Risiko

Seluruh masalah dan tanggungan risiko yang berhubungan dengan bisnis biasanya langsung menjadi beban seorang entrepreneur. Sedangkan seorang intrapreneur hanya perlu menanggung sebagian risiko yang hanya berhubungan dengan proyeknya, bukan seluruhnya.


Nilai tambah

Salah satu hal yang paling penting dalam bisnis adalah memberikan added value atau nilai tambah pada produk yang ditawarkan pada konsumennya. Pada entrepreneurship, nilai tambah ini harus ditunjukkan ke semua orang yang berperan penting dalam kelangsungan bisnisnya. Sedangkan seorang intrapreneur hanya perlu menawarkan sebuah jaminan kepada pemangku kepentingan karena proyek berada di bawah tanggungan perusahaan.


Sumber daya

Karena memiliki kepemilikan penuh akan bisnisnya, seorang entrepreneur harus mendapatkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan oleh mereka sendiri. Berbeda dengan intrapreneur yang memiliki akses ke berbagai sumber daya bisnis di perusahaannya. Namun, mereka harus memilih dengan baik mana yang bisa membantu bisnisnya.


Pengambilan keputusan

Seorang entrepreneur memegang hak penuh dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan bisnis mereka, dan harus menyusun strategi dengan baik. Lain halnya dengan intrapreneur, keputusan mereka akan terbagi dengan keputusan perusahaannya.



Contoh intrapreneur

Tanpa sadar, sebenarnya kita sudah menjadi konsumen dari intrapreneurship, lho!



gmail, salah satu contoh produk dari intrapreneurship

Salah satu contohnya adalah penggunaan email dengan akun Gmail. Paul Buchheit, penemu Gmail ini ingin sebuah web-based email yang bisa diakses dari mana saja. Sampai akhirnya dia bekerja di Google dan membuat Gmail menjadi proyek sampingannya dan sukses seperti saat ini.


Contoh lainnya adalah seorang karyawan Sony Corp. yang ingin membuat Nintendo lebih user-friendly. Ken Kutaragi mengemukakan ide ini namun banyak ditolak oleh perusahaan. Sampai pada akhirnya, kesempatan emas ini didapatkan pada tahun 1994 dimana Kutaragi menciptakan PlayStation, game console yang terkenal di dunia sampai sekarang.


Pernah pakai Post-It di rumah, sekolah atau kantor? Kertas kecil berwarna-warni yang bisa ditempel dimana saja ini adalah hasil intrapreneurship dari 3M, sebuah perusahaan multinasional dari Amerika Serikat. Pada tahun 1974, muncul sebuah aturan untuk para karyawan membuat ide proyek kreatif. Spencer Silver dan Art Fry, insinyur di 3M, kemudian berkolaborasi untuk membuat sebuah kertas yang bisa ditempel dimana saja dan mudah dipindahkan–yang sekarang bernama Post-It.

 

Intrapreneur mungkin jarang terdengar dalam bidang kewirausahaan, namun dengan banyaknya inovasi dan ide-ide kreatif dari para karyawan bisa mendorong perusahaan untuk menemukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Para karyawan pun bisa berkreasi dengan dukungan penuh dari perusahaan.


Temukan cerita lainnya seputar bisnis di blog Smartven. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Smartven, cek website, Instagram, dan YouTube kami. Stay healthy and see you soon!


Baca Blog Lainnya

bottom of page