Unik, Musik-Musik Ini ‘Out Of The Box’!
Atau dalam kata lain: vending machine musik.
Semua pasti setuju kalau musik itu adalah seni yang dinikmati segala kalangan. Bahkan dengan beragam genre atau bahasa instrumen pun, musik tetap bisa memberi energi ke keseharian banyak orang. Kalau kita lagi tidak mood bekerja, biasanya kita akan mendengarkan lagu-lagu upbeat untuk membangkitkan semangat. Kalau lagi sedih atau galau, kita mendengarkan lagu-lagu slow dengan lirik sendu agar suasananya makin berasa. Bahkan sekarang kita bisa punya kebebasan memilih platform untuk mendengar musik. Zaman dulu, pemutar musik portable masih jadi barang yang super trendy, tapi sekarang dengan semua orang sudah memiliki smartphone, sepertinya streaming lagu secara online jadi pilihan yang efisien dan mudah. Sebetulnya, musik termasuk salah satu komoditas digital, kan. Bisa dibilang pekerja seni dan pemusik berbisnis dengan menjual ‘suara’ ke orang-orang untuk dinikmati. Makanya, membeli dan menjual musik ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Banyak strategi dilakukan untuk membuat masyarakat dapat menikmati musik dengan nyaman. Untuk memahami lebih jauh, ini tiket gratismu untuk kembali ke masa lalu. Kami jamin kamu pasti akan kembali ke masa sekarang dengan aman kok di akhir artikel ini. Tapi kalau kamu masih ingin kangen-kangenan dengan tahun 80-an dan 90-an, kayaknya kami harus meminta bayaran tambahan nih (just kidding– but not really).
Jukebox
Masih ingat mesin pemutar musik ini? Kalau nggak, berarti umur kamu masih muda sekali, ya. Mirip dengan versi lama dari vending machine, mesin jukebox juga dapat beroperasi dengan koin. Di dalam kotak ini, ada CD atau rekaman fisik dari musik yang akan memutar lagu melalui speaker yang ada di dalam mesin. Akan ada beberapa tombol yang akan terhubung ke lagu atau album pilihanmu setelah kamu memasukkan koin. Dulu, ketika jukebox masih ramai digunakan dan selalu update dengan lagu-lagu baru, bisa dibilang ini adalah sumber pendapatan yang penting untuk produser musik. Uniknya, jukebox punya keypads dan ketika kita menekan salah satu angkanya, akan ada lagu yang diputar berdasarkan daftar yang sudah tertera di layar kaca mesin. Terasa mirip sesuatu? Yup, jukebox ini konsepnya bisa sama dengan vending machine. Bedanya, ketika kamu memasukkan koin, yang keluar bukan minuman kalengan favoritmu, tapi malah memutar lagu yang kamu suka. Mulai dari sanalah, perjalanan vending machine seputar musik dimulai.
CD musik yang bisa di-custom
Anak-anak 90-an, keluarkan suaramu! Pasti masih banyak yang mengoleksi CD di rumah. Dulu, di sekitar tahun 80-an, CD atau compact discs pertama dikenalkan sebagai alat untuk menyimpan atau memindahkan data dari komputer. Masuklah kita ke dunia musik digital berbentuk ‘data’ yang memulai populernya album lagu berbentuk CD. Tetapi, dulu harga satu keping CD ini bisa terbilang mahal. Apalagi kalau kamu tipe orang yang hanya mau mendengarkan beberapa lagu saja dari sebuah album, bukan seluruhnya. Rasanya sayang uangnya kalau harus membeli album secara keseluruhan kalau kita tidak terlalu berminat mendengarnya. Saat itu, kaset mixtape masih jadi tren dan banyak orang yang memakainya. Muncullah ide yang sama untuk diterapkan ke CD.
Di Korea Selatan, Hansol Telecom membuat mesin CD custom dimana orang-orang bisa memilih sendiri musik apa yang mereka inginkan untuk ada di CD tersebut. Pilihan lagunya juga sangat beragam dimana sudah disediakan 10.000 lagu untuk dimasukkan ke kepingan CD. Vending machine musik MyCD ini pun segera menarik perhatian publik saat itu. Daripada dijadikan koleksi pribadi, CD ini sepertinya paling cocok untuk diberikan sebagai hadiah ke orang terdekat. Untuk menggunakan mesin ini, karena keterbatasan teknologi, kita hanya bisa memilih sekitar 3 sampai 5 lagu favorit kita dari audio library di MyCD ini. Harga yang perlu kita bayarkan adalah 10,000 won (atau sekitar Rp 115,000). Setelah memasukkan uang ke slot di mesin dan memilih lagu, kita bisa juga melakukan kustomisasi desain CD itu dengan menambahkan foto atau tulisan yang membuatnya terasa lebih personal. Ketika selesai, dispense box di mesin akan langsung mengeluarkan CD milik kita beserta tempat plastik bening untuk menyimpannya. Sebenarnya, mengeluarkan uang 10,000 won untuk mendapatkan maksimal 5 lagu ini cukup mahal, sih. Tapi, orang-orang Korea tetap menyambut antusias mesin ini karena mereka tetap dapat memilih lagu-lagu favorit mereka. Dengan teknologi yang semakin berkembang sekarang ini, CD yang bisa di-custom semacam ini mudah sekali untuk dibuat. Sayangnya saat ini penggemar album musik yang berbentuk fisik mulai jarang ditemukan. Tetapi, siapa tahu dengan hadirnya mesin ini, CD bisa kembali jadi tren di masyarakat.
Baca juga: Yuk, Ketahui Cara Kerja Vending Machine!
Instrumen musik
Orang-orang mendengarkan banyak sekali genre musik, termasuk musik klasik dan instrumental. Mulai dari sekitar tahun 2010-an, sekolah khusus musik mulai tersebar di seluruh dunia. Musik memang susah untuk dipelajari, bahkan komposer lagu terkenal sekalipun nggak mungkin bisa menemukan nada-nada instrumen yang cantik itu dengan SKS (‘sistem kebut semalam’ yang biasa dilakukan anak sekolahan). Di St Olaf College, sebuah sekolah seni di Northfield, Minnesota, ada sebuah vending machine unik spesial untuk departemen musik. Sebagai departemen yang paling baru di sekolah tersebut, akan ada banyak siswa yang datang ke area kampus. Pihak sekolah pun mencetuskan ide untuk meletakkan vending machine khusus ini yang akan memenuhi kebutuhan penting siswa-siswanya. Benda seperti rosin untuk biola, minyak untuk horn, senar biola, reeds atau mouthpiece untuk oboe, dan masih banyak keperluan musik lainnya disediakan di mesin tersebut. Dibandingkan menjual snack atau minuman, tentunya barang-barang ini lebih dibutuhkan oleh siswa kalau ada situasi mendadak. Akan berguna juga untuk orang-orang yang mengunjungi kampus dalam rangka audisi atau lomba tertentu. Siapa tahu ketika sedang mengikuti audisi biola, ada salah satu senar yang putus dan perlu diganti secepatnya. Mereka tinggal berjalan sedikit dan sudah bisa membeli satu paket senar biola dari vending machine. Mungkin juga ada seseorang yang butuh valve oil untuk terompet mereka, mereka bisa segera membelinya secepat kilat. Jurusan lain seperti melukis dan memahat juga bisa terinspirasi dari ide yang sama dan punya vending machine sejenis. Mesin ini nantinya bisa menjual peralatan seperti terpentin, pelarut sansodor, cat botolan, atau pisau pahat. Intinya, peralatan apapun yang menunjang kebutuhan siswa untuk pembelajaran mereka.
Bersiap, kencangkan sabuk pengaman
Selamat, kita sudah sampai kembali ke Mei 2022 sekarang. Perjalanan untuk memahami vending machine seputar musik bisa jadi inspirasi untuk bisnismu kedepannya. Kamu mungkin bisa membuat versi modern dari jukebox, mesin untuk mentransfer musik digital (yang sudah diberi izin tentunya), atau bisa juga punya vending machine peralatan musik untuk sekolah musik yang kamu tahu. Sekreatif mungkin. Kalau kamu butuh bantuan untuk mempelajari lebih lanjut soal vending machine, kamu bisa langsung klik tombol di bawah untuk respons lebih cepat. Kamu juga bisa mengunjungi website dan halaman Instagram kami untuk informasi lainnya. Mari bangun ide bisnismu bersama Smartven dan sampai bertemu kembali!
Translasi ditulis oleh: Tanisya Pristi Azrelia
Comments