top of page

Yuk Kenali Apa Itu Retail, Jenis, Contoh, dan Strategi Penjualannya


apa itu retail bisnis

Selama menjalani aktivitas sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari dunia bisnis, baik sebagai penjual maupun sebagai konsumen. Pakaian yang saat ini kamu kenakan, makanan yang baru saja kamu makan tadi siang, kursi yang sedang kamu duduki sekarang, juga tukang jahit langganan, semua hal tersebut berkaitan dengan bisnis.


Seringkali kita memahami alur atau jenis suatu bisnis, namun tidak mengetahui istilah yang digunakan dalam kegiatan bisnis tersebut. Hal ini seringkali juga menyulitkan kita dalam mencari informasi tambahan di internet.


Ada istilah yang sering disebut-sebut dan sudah akrab di telinga masyarakat, yaitu retail. Tetapi, apa itu retail? Apa saja jenis, contoh, serta strategi penjualan untuk bisnis retail? Mari pahami lebih lanjut.


Apa itu retail?

Simpelnya, bisnis retail adalah bisnis yang melakukan penjualan produk langsung kepada konsumen akhir. Pembelian produk yang konsumen akhir lakukan untuk digunakan atau dikonsumsi secara pribadi dan tidak untuk dijual kembali. Bagi yang masih asing dengan istilah retail, istilah ini di Indonesia lebih dikenal akrab dengan sebutan bisnis eceran.


Sistem jual-beli yang terjadi pada bisnis retail dilakukan dalam satu tempat dimana penjual akan terhubung langsung dengan pembeli. Jika di tengah proses tersebut masih ada penjualan kepada pemilik bisnis lainnya yang baru akan disalurkan kepada pembeli, bisnis tersebut tidak dapat dikatakan sebagai bisnis retail.


Pebisnis retail biasanya tidak langsung memproduksi barang yang mereka pasarkan. Mereka membeli produk tersebut dari produsen atau penjual grosiran. Setelah itu, barulah mereka menjual kembali kepada konsumen akhir.


Banyak aspek yang perlu dipenuhi oleh pebisnis retail. Aspek kualitas harus dipikirkan dengan matang karena produk yang sampai ke konsumen akhir harus sudah layak dan dikemas dengan baik. Selain itu, pelaku bisnis retail yang memiliki ‘tugas’ untuk melakukan segala jenis pemasaran dan teknik penjualan agar produk diminati oleh konsumen.


Jenis-jenis retail

Walaupun memiliki proses yang sama yaitu penjualan langsung sebuah produk kepada konsumen, ada banyak jenis bisnis retail yang dikenal di masyarakat. Berikut beberapa jenisnya:


Jenis retail berdasarkan produknya

  • Bisnis retail penyedia barang seperti toko pernak-pernik.

  • Bisnis retail penyedia jasa seperti layanan bersih-bersih rumah.


Jenis retail berdasarkan lokasi

Dalam lokasi, ada bisnis retail yang memiliki lokasi tertentu dan dalam satu tempat tersebut hanya dijual produk dari satu bisnis saja. Sedangkan, ada pula bisnis retail yang berkumpul dan menjual produknya di lokasi yang sama seperti pusat perbelanjaan atau shopping mall.


Selain itu, ada pula bisnis retail yang diletakkan di lokasi yang ramai. Namun, bisnis ini menggunakan bentuk toko yang berbeda dari biasanya seperti vending machine.



Jenis retail berdasarkan pemilik

  • Bisnis retail yang dimiliki pribadi seperti warung dan toko kelontong.

  • Bisnis retail berkelompok seperti toko swalayan.

  • Bisnis retail waralaba atau franchise.


Contoh bisnis retail

contoh bisnis retail department store
Contoh bisnis retail: department store

Setelah mengetahui jenis-jenisnya, mungkin kamu sudah terbayang beberapa toko atau brand yang sering kamu temukan sehari-hari. Berikut beberapa contoh umum dari bisnis retail:

  • Outlet

Di lingkungan sekitar kita, banyak sekali outlet bertebaran. Outlet-outlet ini menjual berbagai kategori produk. Biasanya, satu toko hanya dikhususkan untuk satu kategori saja, misalnya toko pakaian atau toko buku. Outlet juga sering kita temui di dalam shopping mall. Ada yang berasal dari brand baru maupun brand yang sudah ternama.


  • Minimarket

Mendengar minimarket, kamu mungkin akan langsung mengingat jenis minimarket yang memiliki desain utama warna biru, merah, dan kuning. Minimarket seperti ini dapat ditemukan dimana-mana. Selain itu, biasanya jarak antar minimarket dengan jenis yang sama ini dekat sekali. Dibuatnya minimarket memang ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam membeli produk karena mudah sekali diakses.


  • Supermarket

Toko ini seperti ‘ibu’ dari minimarket dengan pilihan produk yang lebih beragam dan lengkap. Mungkin kamu juga sering melakukan belanja bulanan untuk kebutuhan harian di supermarket. Toko ini menjual banyak jenis produk berbagai merk dari banyak produsen pula.


  • Department Store

Ketika memasuki sebuah mall, kita sering langsung disambut dengan toko yang paling luas di antara toko lainnya. Toko ini menyediakan berbagai jenis produk yang berbeda dan umumnya dipisahkan antar lantai. Toko yang luas ini disebut dengan department store. Bedanya dengan supermarket, produk yang dijual biasanya bukan kebutuhan harian, melainkan seperti pakaian, aksesoris, alat kecantikan, dan masih banyak lainnya.


Cara kerja bisnis retail

supply chain dalam bisnis retail
Supply chain dalam bisnis retail

Jika dibuat sebuah alur atau rantai penjualan, maka alurnya adalah produk akan diproduksi oleh produsen seperti pabrik. Produk kemudian akan langsung dibeli oleh pebisnis retail atau disalurkan terlebih dahulu ke pedagang grosiran. Pebisnis retail yang akan mengemas produk dan memasarkannya ke masyarakat. Bisnis retail berperan penting dalam alur bisnis agar produsen dapat fokus melakukan produksi barang.


Mengapa harga produk dari bisnis retail umumnya lebih mahal daripada yang dibeli langsung dari grosir atau pabrik? Hal ini terjadi karena dalam setiap proses di rantai atau alur penjualan tersebut, terjadi mark-up harga atau margin keuntungan yang diperhitungkan. Baik dari produsen ke grosiran, dari grosiran ke retail, dan dari retail ke konsumen akhir, ada penambahan persentase keuntungan dalam tiap langkahnya.


Karena merupakan rantai terakhir sebelum sampai ke konsumen, harga yang ditawarkan bisnis retail yang paling mahal. Namun, biaya yang diperhitungkan sudah termasuk berbagai aspek seperti biaya pemasaran, pengemasan produk, biaya sewa toko, karyawan, dan masih banyak lainnya. Sedangkan, produsen dan penjual grosiran tidak perlu mempertimbangkan biaya-biaya sejenis sehingga harga produknya relatif lebih rendah.


Ciri-ciri bisnis retail

Bagaimana mengetahui yang mana merupakan bisnis retail dan yang mana yang bukan? Ada beberapa ciri-ciri umum yang bisa terlihat. Apa itu ciri khas bisnis retail?


Pertama, bisnis retail langsung memiliki interaksi dengan konsumen akhir dan mudah diakses oleh masyarakat. Pemilik bisnis retail membangun hubungan langsung dengan konsumen dan membangun customer experience juga customer relationship yang maksimal agar konsumen berminat membeli produk tersebut.


Selain itu, persediaan barang di bisnis retail biasanya tidak terlalu banyak. Kamu pernah tidak berbelanja di suatu toko dan kehabisan merk biskuit favoritmu? Nah, ketika produk habis terjual, pebisnis retail harus memesannya lagi ke grosir atau pabrik.



Strategi bisnis retail

Sebagai yang berperan untuk terhubung langsung ke konsumen, pebisnis retail lah yang harus memikirkan strategi penjualan juga pemasaran produk. Dengan persaingan antar bisnis retail yang sangat ketat dan ratusan bahkan ribuan kompetitor di luar sana, perlu strategi yang baik agar bisnis dapat bertahan lama dan laku di pasaran. Jika kamu tertarik atau ingin membangun bisnis retail sendiri, yuk simak beberapa strategi berikut!


  • Gunakan toko offline dan jual produk di lokasi paling strategis. Semakin mudah masyarakat menemukan produkmu, maka semakin besar pula kemungkinan mereka membeli disana.

  • Lakukan branding yang menarik. Jadikan bisnismu tampak menonjol dibanding yang lainnya.

  • Gunakan teknologi terkini. Selain membuat bisnismu terlihat canggih dan memberi kenyamanan ke konsumen, teknologi ini akan memudahkanmu dalam mengatur bisnis.

  • Bangun hubungan dengan konsumen. Berikan mereka pengalaman berbelanja produk terbaik yang bisa mereka miliki.

  • Permudah proses transaksi. Sediakan metode pembayaran yang mudah dan cepat.

  • Tawarkan berbagai promo menarik.


Ada banyak cara dalam menerapkan berbagai strategi ini, salah satunya adalah dengan vending machine. Jika kamu membuka bisnis retail baru, tentunya perlu biaya sangat besar untuk membangun toko dan menyewa tempat. Nah, vending machine juga dapat melengkapi peran toko offline. Mesin yang praktis ini bisa kamu letakkan dimana saja dan dipindah-pindahkan tanpa memerlukan biaya sewa terlalu besar. Biaya sewa atau beli mesin ini juga jauh lebih murah dibandingkan pembangunan toko.


Selain itu, tampilan mesin yang bisa didesain sesuka hatimu dapat menjadi daya tarik untuk orang-orang yang melihat. Mereka akan mampir dan kemungkinan besar membeli produk retail yang kamu jual.


Dilihat dari sisi teknologi, vending machine menggunakan layar sentuh yang memudahkan pemilihan produk. Ada pula sistem management yang membuat pebisnis dapat mengatur inventaris, memberi promo ke produk hanya melalui website, dan melihat produk mana yang paling laku. Selain itu, saat ini vending machine memiliki fitur transaksi cashless yang cepat.


Persoalan membangun hubungan dengan konsumen juga bisa dilakukan dengan membuat layar interaktif yang diisikan game atau memberi reward ketika melakukan pembelian tertentu. Efisien, bukan?



Kamu juga memiliki bisnis retail dan ingin membangun toko offline dengan vending machine? Tentu bisa! Sudah saatnya menaikkan level bisnis retailmu dan jadi nomor satu di pasaran. Kalau kamu ingin berdiskusi lebih lanjut, kamu bisa klik tombol di bawah dan langsung menjadwalkan konsultasi gratis bersama tim Smartven. Lihat juga informasi lainnya melalui website dan Instagram Smartven.


Selamat berbisnis retail dan sampai berjumpa kembali!



Comments


Baca Blog Lainnya

bottom of page