Apa yang menjadi Vision di Eurovision: Berkumpulnya Tradisi Eropa dalam Satu Kotak
Tenang, ini bukan cerita tentang karakter Vision dari Marvel yang sibuk makan croissant sambil mengenakan topi baret, kok.
Kalau kamu nggak terlalu update di internet sejak kembalinya Eurovision Song Contest (ESC) di tahun 2021 setelah dibatalkan di tahun 2020, kami pastikan kamu harus melihat banyak sekali meme yang tersebar seputar acara. Tetapi, sebelumnya kami peringatkan dulu kalau setengah dari meme ini mungkin tidak berbahasa Indonesia atau Inggris, atau kalau iya, mungkin kamu tidak akan menangkap dimana lucunya (sama kok, kami juga). Disamping meme-meme dan kegembiraan yang menyelimuti dari para fans yang sibuk bersorak untuk idolanya, acara ini dimulai sebagai ‘pergantian’ dari berakhirnya Perang Dunia ke-II. Makanya ada kata ‘vision’ di judulnya. Awalnya, acara ini adalah festival musik Italia yang setelah perang berakhir, stasiun penyiaran Eropa ingin mencoba batasan dari siaran live ke negara-negara lain; membuat mereka punya ide mungkin mereka bisa menyiarkan kontes musik ini sebagai percobaan. Kontes resmi pertama yang sudah bernama Eurovision diadakan di Lugano, Swiss pada tahun 1956 dengan partisipannya hanya berasal dari negara di Eropa. Siaran itu menjadi populer dan banyak daerah lain di luar Eropa, seperti Australia, yang mulai ikut sebagai peserta. Selanjutnya, negara manapun yang memenangkan kontes akan menjadi tuan rumah untuk tahun berikutnya. Di tahun 2021, Maneskin memenangkan ESC (atau mungkin kamu sudah sering mendengarkan mereka di TikTok). Tahun 2022 pun ESC akhirnya kembali diadakan di Italia. Tahun ini, acaranya akan diadakan dari tanggal 11 Mei sampai 14 Mei, beberapa waktu setelah Hari Eropa yang merupakan hari libur nasional di tanggal 9 Mei tiap tahunnya. Dengan semua kericuhan yang telah terjadi, Rusia dikeluarkan dari kontes. Entah bisa disebut berkah atau tidak, pas sekali tahun ini Ukraina yang memenangkan kontes dengan lagu “Stefania” yang ditampilkan oleh Kalush Orchestra, dengan penghargaan lain berupa mereka menerima poin televoting paling banyak selama sejarah kontes ini.
Banyaknya negara di Eropa menghasilkan keberagaman kultur yang banyak pula. Mulai dari bahasa, etika kerja, tradisi kuliner, selera fashion, sampai bagaimana mereka menjalankan bisnisnya. Untuk permulaan, kalau kita bicara tentang Italia, mereka senang sekali menambah waktu istirahat sampai 3 jam lamanya di tengah hari. Di Spanyol, mereka punya tradisi dimana semua orang harus punya jam tidur siang tertentu, la siesta, berkisar antara 15-30 menit tiap harinya. Beberapa kota di Prancis juga ikut mengadopsi tradisi ini dengan menutup restoran mereka setelah jam makan siang, jadi kamu harus ‘hoki’ kalau mau tiba-tiba ingin makan di jam 4 sore. Tradisi-tradisi ini tentu tidak bisa dihilangkan begitu saja. Kita yang harus mencari cara untuk bisa beradaptasi sendiri. Pertanyaan seperti bagaimana kalau kita ingin membeli sesuatu selama waktu-waktu spesial ini di negara tertentu? Kan sebagian besar toko tutup. Tapi, layaknya Vision, superhero karakter Marvel yang selalu siap sedia tiap saat untuk membantu orang-orang, hadirlah satu tempat yang selalu dibuka: vending machine.
Ini adalah beberapa vending machine partisipan ESC, yang sebagian besar tetap memuat tradisi Eropa mereka ke dalam satu mesin kotak ini. Siapa tahu, kamu jadi tertarik untuk bepergian ke Eropa.
Italia
Istirahat makan siang biasanya dimulai pukul 12 sampai pukul 2 siang disini. Hal ini berarti sebagian besar toko akan tutup dan cukup sulit untuk mencari yang masih buka. Mereka tidak akan buka kembali sampai pukul setengah 4 atau setengah 5 sore, atau kalau hari ini hari Rabu, tokonya baru akan dibuka kembali besok paginya. Kalau kamu pernah dengar kalau beberapa negara hanya buka setengah hari di hari Minggu, nah, kalau di Italia hari tersebut adalah hari rabu. Misalkan kita punya keinginan untuk beli suatu produk, saking lamanya menunggu, mungkin keinginan tersebut sudah keburu hilang, ya? Jadi, kalau kamu tidak mau kehabisan bahan makanan di Rabu sore, kamu sudah harus mempersiapkan diri dan belanja sehari sebelumnya. Sebagai akar dari Eurovision, orang-orang Italia juga dikenal sangat bangga dengan tradisi kuliner mereka. Sebutkan saja, espresso, pasta, dan pizza adalah semacam kode yang menandakan kalau mereka adalah orang Italia sejati. Kita sudah pernah melihat bahwa ada vending machine untuk pizza. Tetapi, yang paling penting sebenarnya adalah kehadiran vending machine selama jam-jam istirahat panjang ini. Di kota-kota besar, mungkin masih banyak toko yang buka. Ada juga vending machine yang menyajikan barang-barang sebagai pengganti toko untuk orang-orang yang butuh sesuatu secara mendesak. Orang Italia itu dikenal tidak bisa terpisahkan dari kopi, makanya vending machine kopi banyak ditemukan di negara ini. Bukan hanya menjual menu umum seperti cappucino atau espresso, kamu juga pasti akan suka kalau menemukan di vending machine di Italia ini ternyata juga menjual menu dengan berbagai varian kopi. Kebutuhan pokok lainnya yang rasanya tidak terpisahkan dari keseharian orang adalah rokok. Hadirlah vending machine untuk rokok yang dapat dibeli dengan melakukan scan KTP untuk menandakan kamu sudah berumur di atas 18 tahun. Sebagian besar mesin ini punya permukaan reflektif, dimana bisa jadi peringatan juga untuk para perokok kalau banyak uang mereka sudah terbuang untuk membeli rokok. Tapi, sama seperti peringatan yang jelas ada di kotak rokok, sebagian besar tetap menghiraukannya, sih.
Republik Ceko
Dengan hampir 80% dari produk di Ceko yang adalah hasil impor dari negara lain, sebuah peternakan di dekat wilayah Šumava di Republik Ceko, ada sebuah vending machine kentang yang terletak di lahan seluas 430 hektar. Transaksi mesin ini menggunakan koin untuk pembelian kentang. Pelanggan bisa membeli 2 kilogram kentang dalam satu waktu dengan hanya seharga 20 Kč (Koruna Ceko) atau jika dirupiahkan sekitar Rp 12,500. Pemiliknya ingin produk-produk lokal lebih diperhatikan dan bisa menjangkau pelanggan nasional. Dengan ide ini, mereka ingin lebih dikenal dan punya identitas lebih sebagai sumber produk lokal di mata masyarakat Republik Ceko. Kentangnya kelihatan enak juga, ya?
Skotlandia
Siapa yang menyangka seseorang bisa menikah hanya dengan koin £2? Vending machine Autowed di Skotlandia ini memiliki suara robot yang akan menanyakan beberapa pertanyaan untukmu dan pasanganmu yang harus dijawab dengan “Saya bersedia”. Suara robot ini kemudian akan mengumumkan tanggal pernikahan, dan pasangan akan menerima kertas bukti sebagai bukti upcara pernikahan sudah dilaksanakan. Akan keluar juga sekotak cincin plastik. Kedengarannya aneh memang, tapi mengetahui kalau rata-rata pernikahan di Skotlandia itu menghabiskan biaya hingga £35,000 dan di tahun 2018, hanya separuh rakyat Skotlandia yang menikah, ide ini kedengarannya nggak buruk juga, sih. Menikah dengan vending machine mungkin akan jadi style menikah yang baru dan romantis (keotentikannya masih diperdebatkan).
Catatan akhir
Masih banyak ide-ide unik mengenai vending machine disekitar Eropa atau dari seluruh dunia. Seperti vending machine mystery craft kit di Cardiff, Wales; vending machine pita kupu-kupu di Israel; vending machine peralatan berburu di Amerika Serikat; vending machine vodka di Ukraina; sampai yang terbaru ada area 24-jam khusus untuk beragam vending machine di Newcastle, Inggris. Kalau kamu ingin tahu lebih jauh atau ingin cerita seperti ini juga, silahkan tulis komentar di bawah. Sebelumnya, kita akan berikan kamu meme tentang Vision (tenang, untuk para fans Marvel, ini tidak mengandung spoiler film apapun, kok!)
Sebuah vending machine masih bisa melakukan banyak hal lagi, seperti membantu orang disekitar untuk melakukan sesuatu yang mendesak dan tidak ada toko yang buka. Dengan semangat festival yang tersisa dari ESC dan berbagai festival musik yang akan datang nantinya, mari bergabung bersama kami untuk mewujudkan masa depan ritel bersama vending machine. Kalau kamu ingin informasi lebih lanjut, kamu bisa klik tombol di abwah atau cek website dan halaman Instagram kami untuk cari tahu lebih banyak. Sampai bertemu kembali!
