top of page

Area Prospektif untuk Menunggu Bersama Cemilan


Bosan adalah hal yang selalu dirasakan tiap orang ketika mereka sedang berada di waktu senggang. Baik saat sedang menunggu, berdiri di antrian, ataupun saat memang sedang tidak ada kegiatan spesifik yang sedang dilakukan. Pada waktu-waktu seperti inilah, terlihat bahwa sebagian besar orang punya cara-cara yang mirip dalam mengatasi kebosanan mereka. Mereka mengemil sesuatu, minum minuman berbagai rasa, apapun dilakukan untuk menghabiskan waktu sekaligus untuk menunda rasa lapar. Percaya atau tidak, Indonesia termasuk ke dalam peringkat dua teratas untuk negara-negara di wilayah Asia Pasifik dengan kebiasaan mengemil terbanyak, dengan separuh populasinya bisa mengemil sebanyak dua kali sehari. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa waktu-waktu orang paling banyak mengemil adalah diantara jam 1 hingga jam 4 sore, dimana semakin membuktikan bahwa kebiasaan mengemil ini muncul dari adanya kebosanan. Dalam mengemil, orang-orang sering memilih untuk pergi ke minimarket atau memesan makanan melalui aplikasi online. Kegiatan ini tentunya mengharuskan orang untuk berjalan jauh lagi (atau bisa kita sebut olahraga kecil-kecilan, mungkin?), yang akan membuang lebih banyak energi mereka. Energi yang terbuang ini membuat orang lelah, dan pada akhirnya dapat berujung ke keinginan untuk mengemil lebih banyak lagi. Sebuah lingkaran mengemil yang tidak ada habisnya. Tapi coba pikirkan, bagaimana kalau kegiatan ini menjadi lebih mudah terjangkau oleh mereka?


Vending machine dapat menjadi jawaban untuk memecahkan permasalahan kebiasaan mengemil ini. Letakkan saja sebuah mesin ini ke ‘area-area kosong’ dimana mereka terlihat menonjol. Kita bisa lihat bagaimana orang-orang mulai penasaran dan berdatangan ke mesin tersebut. Coba bayangkan kamu sedang duduk di dalam ruang tunggu. Ketika sedang melihat sekitar, kamu melihat biskuit favorit kamu di dalam sebuah vending machine. Kemungkinan besar tentu kamu akan membeli biskuit favorit kamu tersebut. Salah satu alasannya adalah mungkin karena kamu sedikit lapar, dan alasan lainnya adalah kamu cuma ingin menghabiskan waktu saja. Bahkan di saat kamu sedang tidak ingin mengemil sesuatu, kamu akan selalu butuh minuman, kan? Malas rasanya jika harus keluar dari ruang tunggu, maka adanya vending machine di ruangan ini adalah keuntungan tambahan yang sangat tepat dan efisien.



Selain ruang tunggu, masih banyak area dengan perspektif lain yang menarik jika kita letakkan vending machine disana.


Acara atau Tempat Konser

Saat sedang berkumpul bersama teman maupun rekan kerja, kadang obrolan bisa berubah jadi membosankan. Seringkali ada jeda di tengah obrolan saat kita kehabisan topik. Di waktu seperti ini, kemungkinan hal yang kalian lakukan (atau di saat yang lain sama-sama bingung harus mengatakan apa), adalah mengemil. Contoh lainnya, ketika kamu sedang menunggu di antrian untuk memasuki gedung konser ataupun menunggu penampilan selanjutnya di ruangan yang berbeda, mengemil kecil-kecilan merupakan hal yang berharga. Apalagi, kamu bisa memulai interaksi bersama orang lain dengan cara membagikan camilan tersebut. Contoh lainnya, sebuah acara turnamen olahraga punya banyak waktu istirahat dimana orang-orang kebanyakan akan memilih untuk makan dan minum di luar area. Sayangnya, saat kamu sudah berkeinginan untuk mengatasi bosan saat menunggu ini, ternyata minimarket terdekat berjarak setidaknya 5-10 menit berjalan kaki dan/atau berada jauh di luar area gedung. Produk yang dijual oleh sponsor pun akan terasa terlalu mahal. Itupun ada kemungkinan kamu tidak suka dengan produk yang mereka tawarkan.


Sebuah vending machine akan membantu di area-area seperti ini. Letakkan saja mesin tersebut di sudut-sudut keramaian atau area kosong dengan banyak tempat duduk. Mesin ini dijamin akan segera menarik perhatian orang-orang. Produk-produk di dalamnya pun adalah produk familiar yang biasa ditemukan di minimarket, membuat keinginan untuk membeli camilan makanan dan minuman semakin meningkat. Terlebih saat produk yang dijual adalah sesuatu yang susah dicari, dengan kemasan yang unik dan menarik perhatian. Sehingga daripada harus berjalan lebih jauh untuk memesan makanan lewat aplikasi online, yang mana menghabiskan biaya yang sama saja jika menghitung biaya antar, produk dengan harga yang hanya sedikit lebih tinggi di dalam sebuah vending machine akan menjadi pilihan yang jauh lebih baik. Pada akhirnya kamu akan tetap bisa memenuhi keinginan untuk makan atau minum, namun tetap merasakan suasana di dalam gedung acara. Sangat menguntungkan, kan?


Museum dan Kebun Binatang

Seringkali kita pergi ke berbagai fasilitas publik untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Katanya, berkumpul bersama tidaklah lengkap rasanya jika tidak ada makanan. Tapi bagaimana jika kamu lapar atau haus di tengah tur keliling, dan jarak kantin ataupun area berjualan makanan masih cukup jauh? Untuk orang-orang dewasa tentu masih bisa menahan rasa lapar atau haus tersebut. Namun, lain cerita jika kamu sedang membawa anak-anak kecil dalam rombongan. Mereka akan mulai merengek dan menangis karena anak kecil punya toleransi yang lebih rendah terhadap rasa lapar. Mereka memang tidak akan bilang secara langsung, namun pasti akan terlihat bahwa mereka sedang kelaparan. Dengan adanya vending machine di antara ruangan-ruangan museum ataupun dekat toilet umum di kebun binatang, camilan akan menjadi lebih mudah untuk dijangkau ketika kita sedang tidak membawanya sendiri. Bahkan, seringkali pengalaman membeli sesuatu dari sebuah vending machine itu sendiri adalah kegiatan yang menarik bagi anak-anak kecil. Pemandangan produk yang keluar dari mesin adalah hal unik bagi mereka dan rengekan juga teriakan akan semakin berkurang.


Perpustakaan Umum

Kamu mungkin perlu mengunyah lebih pelan di area seperti ini. Tapi, siapapun setuju bahwa mengemil makanan manis atau minum sebotol kopi adalah tips terbaik untuk mengurangi stress yang dirasakan saat membaca buku ataupun mengerjakan tugas. Menempatkan sebuah vending machine tepat di luar area membaca dimana orang-orang akan menghabiskan waktu santai mereka bisa sangat menguntungkan. Pasti lelah jika setelah membaca atau belajar sekian lama, kamu harus pergi keluar lagi. amu pun bisa menjadi jauh lebih produktif karena tidak ada lagi waktu yang terbuang percuma untuk pergi keluar perpustakaan. Pro tip: jangan sampai tertangkap petugas kamu sedang makan dan minum di dalam area membaca, ya! Kalau soal itu, kami juga belum punya strategi untuk mengatasinya, nih.


Fasilitas Kesehatan

Di era pandemi sekarang ini, orang-orang semakin sering pergi ke fasilitas kesehatan. Laboratorium, klinik, dan rumah sakit dipenuhi oleh antrian orang-orang dengan berbagai macam keperluan, entah yang sedang menunggu untuk dipanggil oleh petugas kesehatan atau sedang menanti hasil tes kesehatan keluar. Area tunggu di area-area kesehatan ini umumnya terasa suram, dengan dinding putih polos dan bangku metal panjang yang dingin, ditambah dengan aroma khas dari obat dan peralatan kesehatan. Area kantin atau minimarket biasanya diletakkan terpisah dari ruang tunggu untuk menghindari adanya kontaminasi dari sentuhan ataupun malah memancing adanya kerumunan. Penempatan sebuah vending machine bisa jadi solusi yang tepat untuk ruang tunggu seperti ini. Produk dalam mesin tentunya higienis karena tidak ada kontak langsung dengan orang-orang. Pembayaran pun dapat dilakukan secara cashless atau tidak dengan metode tunai. Selama menunggu, orang-orang bisa mengunyah camilan ataupun meminum sebotol air agar tidak kehausan.


Pada akhirnya, kegiatan menunggu bukanlah aktivitas yang selalu membosankan. Adanya vending machine diharapkan akan membuat tempat-tempat ini terasa lebih nyaman dengan fasilitas yang mudah diakses oleh orang-orang. Jika kamu memiliki ide lokasi untuk menempatkan vending machine atau ingin vending machine di lokasi bisnismu, kamu bisa klik tombol di bawah ini untuk langsung konsultasi dengan Smartven jika ada pertanyaan dan prospek lebih lanjut. Kamu juga bisa klik website dan halaman Instagram kami untuk informasi lebih lanjut tentang Smartven. Stay healthy and see you soon!






Translasi ditulis oleh: Tanisya Pristi Azrelia

Baca Blog Lainnya

bottom of page